Dito Ariotedjo Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), meminta para suporter tim-tim BRI Liga 1 2023/2024 saling menjaga suporter lain.
Hal ini dikatakan Dito ketika melihat kerusuhan antarsuporter kembali terjadi pada kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu yang kini sudah berjalan tiga pekan.
Melansir Antara, kejadian kerusuhan antarsuporter Liga 1 di antaranya terjadi pada pekan pertama antara Persis Solo vs Persebaya Surabaya di Stadion Manahan pada 1 Juli 2023, pekan kedua PSM Makassar vs Dewa United di Stadion BJ Habibie pada 8 Juli 2023, dan pekan ketiga Persik Kediri vs Arema FC di Stadion Brawijaya pada 15 Juli 2023.
“Saya berharap ayo kita benar-benar menonton sepak bola. Kita fokus ke substansi yaitu sepak bola,” kata Dito di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, pada Selasa (18/7/2023).
“Kita tahu biasanya banyak sekali variabel di suporter ini, saya harap para suporter bisa menjaga sesama suporter baik itu dari satu tim maupun tim yang lain. Mari kita jaga bersama sepak bola kita,” tambahnya.
BRI Liga 1 musim ini ada beberapa perubahan kebijakan, salah satunya adalah suporter tim tamu yang dilarang hadir.
Kebijakan ini merupakan bentuk transformasi sepak bola Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022 lalu dan juga hasil kesepakatan antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Federation Internationale de Football Association (FIFA) untuk berjalannya Liga 1 musim ini.
“Jadi saya ingin mengajak para suporter ayo menjaga bersama,” minta Dito.
Dito sangat menyayangkan adanya kerusuhan suporter ini, terlebih ada wacana Liga 1 akan diberhentikan apabila induk sepak bola terbesar di dunia itu menghukum sepak bola Indonesia jika kejadian seperti Tragedi Kanjuruhan terjadi lagi.
“Ya ini lagi ditanggapi dan didiskusikan dengan PSSI, sampai ada wacana buat setop ya, tapi ini lagi diskusi yang terbaik bagaimana,” kata pria 32 tahun itu.
“Karena kasihan kalau berhenti, tim-tim yang sudah berlatih, tidak sedikit mengeluarkan dana, kita tahu persiapan menjadi home and awaynya itu sangat mahal,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Dito berharap para suporter klub-klub sepak bola Tanah Air tidak rusuh dan dapat diajak bekerja sama yang dalam hal ini adalah menaati kebijakan kompetisi yang melarang kehadiran suporter tim tamu mendukung timnya saat bermain tandang.
“Karena yang saya bilang yang namanya kesuksesan itu tidak bisa dari satu pihak tapi ini kerja sama dan juga kebersamaan seluruh pihak yang mari kita jaga bersama-sama,” kata Dito. (ant/dvn/ham)