Retno Marsudi Menteri Luar Negeri (Menlu) RI mengaku tak bisa memahami sikap Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel yang ingin melanjutkan perang dengan Hamas usai jeda kemanusiaan di Gaza berakhir.
“Saya kutip pernyataan PM Netanyahu yang mengatakan bahwa operasi militer akan dilakukan kembali dengan kekuatan penuh pada saat truce selesai. Saya sampaikan, saya tidak dapat memahami pernyataan semacam ini,” kata Retno dilansir Antara, Kamis (30/11/2023).
Dia kemudian menyampaikan kekhawatiran mendalam atas situasi di Gaza saat ini, yang dibarengi dengan meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
“Apabila jumlah tawanan yang dibebaskan Israel sama banyaknya atau kurang lebih sama banyaknya dengan penangkapan baru di Tepi Barat, pertanyaannya adalah apa gunanya?” ujarnya.
Oleh karena itu, Menlu Retno mendesak DK PBB untuk tidak membiarkan ancaman terhadap kemanusiaan di Gaza. “DK PBB harus bisa mencegah agar kekerasan tidak terulang kembali di Gaza,” imbuhnya.
Dalam hal ini, Indonesia mendorong DK PBB untuk memastikan pemberian bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Gaza, serta dapat termonitor dengan baik.
DK PBB juga diharapkan memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, betul-betul dilakukan serta membantu mewujudkan gencatan senjata yang permanen untuk mengakhiri semua kekejaman di Gaza. (ant/saf/ipg)