Senin, 25 November 2024

Mahfud MD: Kasus Kabasarnas Harus Fokus ke Penanganan Korupsi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Mahfud MD Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI. Foto: Humas Kemenko Polhukam RI

Mahfud MD Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) meminta semua pihak terkait agar kasus Marsekal Madya Henri Alfiandi Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tetap fokus pada penanganan korupsi.

“Meskipun harus disesalkan, problem yang sudah terjadi itu tak perlu lagi diperdebatkan berpanjang-panjang. Yang penting kelanjutannya, yakni agar terus dilakukan penegakan hukum atas substansi masalahnya, yakni korupsi,” kata Mahfud dilansir Antara pada Sabtu (29/7/2023).

Mahfud juga memahami bahwa kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)yang berujung penetapan tersangka terhadap Letkol Adm. Afri Budi Cahyanto dan Marsdya Henri Alfiandi, telah menimbulkan problem hukum dari sudut kewenangan.

Namun, ia berharap perdebatan soal prosedur segera diakhiri dan fokus ke substansi utamanya, yakni kasus korupsi.

“Mengapa harus meneruskan masalah pokok dan berhenti memperdekatkan prosedurnya? Sebab KPK sudah mengaku khilaf secara prosedural. Sementara di lain pihak TNI juga sudah menerima substansi masalahnya, yakni sangkaan korupsi untuk ditindaklanjuti berdasar kompetensi peradilan militer,” ujarnya.

Mahfud juga mengingatkan bahwa perdebatan publik yang berkelanjutan malah kontraproduktif dengan harapan publik yang ingin kasus tersebut dituntaskan hingga ke meja hijau.

“Yang penting masalah korupsi yang substansinya sudah diinformasikan dan dikoordinasikan sebelumnya kepada TNI ini harus dilanjutkan dan dituntaskan melalui pengadilan militer. Perdebatan tentang hal ini di ruang publik jangan sampai menyebabkan substansi perkaranya kabur, sehingga tidak berujung ke pengadilan militer,” tutur Mahfud.

Ia juga memahami soal opini publik yang menilai sulit menyeret oknum militer ke pengadilan. Kendati demikian, ia mengingatkan jika pengadilan militer mengatur sanksi yang sangat tegas bagi personel yang melanggar hukum.

“Meskipun terkadang ada kritik bahwa sulit membawa oknum militer ke pengadilan, biasanya jika suatu kasus sudah bisa masuk ke pengadilan militer sanksinya sangat tegas dengan konstruksi hukum yang jelas,” tuturnya. (ant/saf/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs