Dalam rangka menyemarakkan Bulan Merdeka Belajar atau Bulan Pendidikan Nasional, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP Unesa) meluncurkan program Bulan Pendidikan di Laboratorium Merdeka Belajar (Labmer) Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Minggu (14/5/2023).
Nursalim Dekan FIP Unesa menyatakan, kegiatan yang melibatkan dosen dan mahasiswa tersebut bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa mengembangkan minat dan bakat serta kompetensinya.
Kegiatan tersebut memiliki banyak agenda, mulai dari seminar, webinar nasional dan internasional yang membahas berbagai aspek pendidikan, hingga pameran seni.
“Program ini memang menjadi bagian dari program kementerian. Namun, di Unesa sendiri sudah menyelenggarakan rangkaian Bulan Pendidikan beberapa tahun sebelumnya. Spesialnya tahun ini, ada pemecahan rekor MURI,” ujarnya.
Bukan sekedar menyemarakkan, Nursalim menegaskan bahwa kegiatan itu juga untuk memperkuat berbagai aspek program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Karena itu, salah satu target FIP bahkan fakultas lain di Unesa yaitu menginternasionalisasi program lewat berbagai kerja sama internasional dan pencapaian akreditasi internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Bachtiar Syaiful Bachri Wakil Rektor Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha Unesa menyatakan bahwa pihaknya terus mendukung berbagai program pendidikan nasional, termasuk MBKM yang bertujuan untuk mendekatkan kegiatan kampus dengan aktivitas kehidupan.
“Dengan kata lain, kalau mahasiswa ingin belajar berenang, tidak bisa hanya dilakukan di kolam renang, mahasiswa perlu belajar di lautan yang sesungguhnya. Itu filosofi mas Menteri. Maka program tiga semester di luar kampus oleh Unesa benar-benar digarap serius. Kalau dilihat, mahasiswa yang datang hari ini hanya sebagian kecil, karena yang lainnya sekitar delapan ribu mahasiswa sedang melaksanakan MBKM atau KKN di berbagai daerah,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, target Unesa melalui berbagai program tersebut yakni agar mahasiswa memiliki kompetensi dan setelah lulus dapat langsung unjuk kompetensi di tempat berkarir nanti.
“Program MBKM ini juga menjembatani mahasiswa dengan dunia usaha dan industri lewat program magang misalnya. Sehingga tidak ada lagi istilah lulus dulu baru mencari pekerjaan, tetapi sebelum lulus pun mahasiswa sudah mendapat tawaran pekerjaan atau membangun karirnya sejak di kampus,” bebernya.
Madlazim Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni berharap, seluruh civitas akademika memiliki kesadaran bahwa pendidikan yang diberikan di kampus bukan satu-satunya, tetapi ada hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu pengalaman di luar kampus.
“Apalagi era sekarang semakin menantang bagi lulusan. Nah, kami lewat kebijakan, program dan implementasi tridharma perguruan tinggi pada umumnya menyiapkan mahasiswa agar siap menjawab tantangan dengan kompetensi dan inovasi,” pungkasnya.(ris/abd/iss)