Depo Sidotopo Kota Surabaya, satu-satunya yang terbesar di Indonesia memeringati usia satu abad beroperasi, Rabu (13/12/2023).
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya menghadirkan lagi lokomotif tua seri CC 201 Livery Vintage merah dan biru era 1991.
Lokomotif ini satu-satunya yang beroperasi di Pulau Jawa, sisanya melintasi relasi Pulau Sumatera sebagai kereta api batu bara.
Wisnu Pramudyo Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya menyebut, lokomotif ini hadir lagi usai dilakukan perawatan di Balai Yasa Yogyakarta.
Hadirnya lokomotif Livery Vintage ini untuk mengenang, Livery Vintage yang terakhir dipakai KAI pada 1991.
“Lokomotif CC 201 produksi General Electric ini memiliki berat 84 ton dan daya mesin 1.950 tenaga kuda (HP). Lokomotif ini mampu melaju hingga kecepatan maksimal 120km/jam, memiliki 2 boggie dimana masing-masing boggie memiliki 3 gandar penggerak dengan total 6 traksi motor sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan,” beber Wisnu usai peringatan satu abad Depo Lokomotif Sidotopo.
Ia berharap, hadirnya lokomotif tua dengan motif sejarah ini bisa jadi pelecut KAI untuk terus memperbaiki transportasi kereta api menuju Indonesia Emas 2045.
“Ini dulu depo terbesar dan terlenkgap se-Asia. Ini jadi bagian penting kita untuk menilai sejarah, menyemangati perkembangan kereta api harus maju terus,” bebernya lagi.
Begitu juga Depo Lokomotif Sidotopo yang memasuki usia seratus tahun, harapannya bisa tetap bagus dan bertenaga.
“Walaupun umur bertambah, semoga tetap bagus dan bertenaga,” tambahnya.
Terakhir, peringatan ini menurutnya bentuk sejarah penting diketahui khalayak terutama generasi muda untuk kemajuan kereta api. (lta/iss)