Jumat, 22 November 2024

Lima Ribu Sertifikat Tanah Wakaf di Jatim Segera Dibagikan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersama Jonahar Kepala Kanwil BPN Jatim waktu bertemu di Gedung Negara Grahadi. Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) menyambut baik rencana pembagian 5.000 sertifikat tanah wakaf, yang telah diseleseikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jatim.

Sertifikat tanah wakaf yang dibagikan meliputi sertifikat pesantren, madrasah, rumah ibadah, dan tempat pemakaman umum. Pasalnya, masih banyak fasilitas umum itu belum memiliki sertifikat tanah.

“Akhir September ini rencananya akan dibagikan 5000 sertifikat tanah. Ini adalah wujud sinergitas Gugus Tugas Reforma Agraria di Jawa Timur,” kata Khofifah dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).

Dia optimis pembagian sertifikat tanah ini akan mempercepat target penyelesaian Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Jatim pada tahun 2025.

Terutama, sinergitas Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Jatim saat ini telah membuahkan capaian yang signifikan.

Menurut data hasil capaian PTSL Tahun 2022, pencapaian persentase Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) dan Peta Bidang Tanah (PBT) per 5 Januari 2023 untuk Jatim mencapai 100 persen.

Rinciannya, SHAT Jatim mencapai 823.552 dari target 812.665 atau telah mencapai 100 persen, lebih tinggi dari capaian nasional yang baru 90 persen. Begitu juga dengan capaian PBT Jatim juga sudah 100 persen, atau lebih tinggi dari nasional yang baru 87 persen.

Terkait target PTSL, Khofifah berharap proses penyelesaiannya bisa dilakukan percepatan sehingga target bisa dicapai. Meskipun, memang dibutuhkan berbagai upaya yang tidak mudah agar bisa tuntas.

“Ini tentu bisa dilakukan konsolidasi mana saja yang bisa disupport Pemprov Jatim dan mana yang bisa disupport Kabupaten/Kota,” terangnya.

Tak hanya itu, Program Tri Juang yang diupayakan Pemprov Jatim untuk menuntaskan masalah pertanahan di Jawa Timur juga menjadi program yang direplikasi di banyak provinsi di Indonesia.

Program Tri Juang sendiri adalah upaya menyinergikan pemetaan bidang tanah/persil dari tingkat desa sampai provinsi secara lebih akurat melibatkan Kepala Daerah, Kepala Kanwil BPN, Kepala Kantor Pertanahan, dan Kepala Desa.

“Program Tri Juang ini saya rasa memberikan dampak positif untuk PTSL bisa tuntas lebih cepat,” tutupnya.

Sementara itu, Jonahar Kepala Kantor Wilayah BPN Jatim menyampaikan bahwa Jatim menjadi provinsi terbanyak mengeluarkan sertifikat untuk penduduk. Menurutnya, program Tri Juang cukup efektif untuk mencapai target PTSL lebih cepat di antara provinsi lain.

“Nomor satu itu Jawa Timur anggaran maupun fisik, itu karena Tri Juang yang sangat terkenal di Indonesia, sangat efektif sekali karena kerjasama tersebut membuahkan hasil kecepatan sertifikasi dan yang disampaikan ke rakyat,” pungkasnya. (wld/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs