Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Lereng Gunung Panderman, Kota Batu, Jawa Timur, tepatnya berada pada Petak 227 Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Oro-Oro Ombo.
Agung Sedayu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa malam (22/11/2023) mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Petak 227 RPH Oro-Oro Ombo tersebut disebabkan sambaran petir.
“Kebakaran hutan dikarenakan sambaran petir yang mengenai pohon di lereng Gunung Panderman, Kebakaran dilaporkan terjadi sejak pukul 15.30 WIB,” kata Agung seperti dilansir Antara.
Agung menjelaskan, akibat sambaran yang mengenai pohon di lereng Gunung Panderman tersebut, kemudian api merembet hingga ke puncak gunung yang memiliki tinggi 2.045 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Menurutnya, api kemudian membakar vegetasi pohon cemara dan alang-alang yang berada di lokasi kejadian. Kobaran api, terlihat dari sebagian wilayah Kota Batu. BPBD Kota Batu segera mengirimkan tim untuk melakukan pemadaman secara manual.
“Api merembet hingga ke puncak Gunung Panderman dengan vegetasi pohon cemara dan alang-alang. Pemadaman dilakukan secara manual termasuk membuat sekat agar kebakaran tidak menyebar,” katanya.
Ia menambahkan, terkait dengan luasan area terdampak kebakaran hutan dan lahan tersebut, masih dilakukan penghitungan oleh Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Malang.
“Luasan hutan yang terbakar masih dalam pendataan Perhutani KPH Malang. Hingga kurang lebih pukul 20.20 WIB, api masih belum bisa dipadamkan,” katanya.
BPBD Kota Batu mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar serasah, sampah atau sisa tanaman pada area lahan yang kering, karena berpotensi memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Penanganan kebakaran yang terjadi di Gunung Panderman tersebut, dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Kota Batu, Perhutani KPH Malang, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Oro-Oro Ombo, Agen Informasi Bencana Provinsi Jawa Timur, relawan dan warga.(ant/iss)