Pemutaran serentak lagu Indonesia Raya di semua sekolah Surabaya diberlakukan mulai Senin (20/3/2023) mendatang. Tepat pukul 08.00 WIB seluruh warga sekolah wajib sikap sempurna dan ikut menyanyi.
Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengatakan, menyanyikan lagu Indonesia Raya bisa menjadi salah satu upaya pembentukan karakter serta pemupukan jiwa nasionalisme sejak dini.
“Menyanyikan lagu Indonesia Raya secara serentak dan khidmat dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 WIB. Siswa yang di dalam kelas, saat itu juga bisa mengambil sikap sempurna. Bagi yang berkegiatan di luar kelas, misalnya olahraga, bisa langsung berbaris dan menghentikan sementara kegiatan olahraganya,” kata Yusuf lewat keterangan resmi, Rabu (15/3/2023).
Dispendik sudah menyiapkan Surat Edaran (SE) yang disebarkan ke semua sekolah SD-SMP negeri maupun swasta untuk siap menerapkan kebijakan itu.
“Hari ini akan kita forward ke sekolah-sekolah. Untuk SD dan SMP. Mungkin nanti saya izin pimpinan, nanti saya koordinasi dengan Depag dan provinsi untuk SMA/SMK, kan etika birokrasi,” katanya lagi.
Peserta didik juga diimbau bersalaman dengan guru-guru yang ada di sekolah sebelum memasuki ruang kelas masing-masing. Juga doa bersama saat dimulai dan berakhirnya jam pembelajaran.
“Kepala sekolah dan guru juga kami ingatkan untuk senantiasa memberikan pesan-pesan moral kepada peserta didik yang memuat praktik-praktik baik dan memuat nilai penguatan karakter siswa,” jelasnya.
Pesan moral yang bisa disampaikan, berbakti pada orang tua, rajin beribadah, kasih sayang dan saling menghormati sesama pelajar, menghormati orang yang lebih tua, menjaga kebersihan, gotong royong, dan lain sebagainya.
“Guru harus memberi imbauan agar peserta didik tidak mengikuti kegiatan atau perkumpulan yang tidak bermanfaat dan bersifat kegiatan negatif, seperti ikut menjadi anggota geng,” tegasnya.
Sementara Erwin Darmogo Koordinator Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta mengapresiasi upaya Dispendik Kota Surabaya yang bertujuan memupuk rasa nasionalisme yang belakangan ini mulai luntur.
“Tidak sedikit juga rasa nasionalisme di kalangan anak-anak ini yang luntur. Langkah ini sangat bagus,” ujarnya.
Erwin mengaku, di sekolahnya, setiap hari sudah menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum jam pembelajaran dimulai. Kegiatan ini dilakukan saat pusat mendengungkan Program Penguatan Pendidikan Karakter (P3K).
“Jadi, kami sudah menjalankan rutin setiap hari menyanyikan lagu Indonesia Raya jauh-jauh hari. Sedangkan, pada selesai jam pembelajaran menyanyikan lagu daerah,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya berencana mewajibkan nyanyi bersama lagu Indonesia Raya di sekolah, kantor dinas, balai kota, dan jalanan sekitar balai kota mulai minggu ini.
Sementara Maria Theresia Ekawati Rahayu Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya dikonfirmasi terpisah hari ini, menyebut masih koordinasi terkait rencana penerapan wajib nyanyi lagu Indonesia Raya di lokasi selain sekolah.
“Mohon maaf saya koordinasikan dulu nggih (ya),” katanya.
Tapi sebelumnya pagi tadi, Maria sempat menyebut, kemungkinan kebijakan itu tidak bisa diterapkan pekan ini.
“Rasanya belum mungkin minggu depan ya. Kalau terkait ruas jalan mana kita masih koordinasi dengan Dishub yang mungkin yang mana. Biasanya lampu merah kan ada suara-suara itu metodenya seperti itu teknisnya tidak sampai menimbulkan kemacetan,” jelasnya. (lta/iss/ipg)