Setelah penyelidikan tanpa hasil di Mal Malang Plaza pada Rabu (3/5/2023) kemarin, hari ini Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur membawa dua kantong dari hasil penelusuran di setiap lantai mal.
Kombes Pol Joko Siswanto Kasubdit Fiskom Bidlabfor Polda Jatim mengatakan, dua kantong itu berisi arang abu dan kabel terbakar yang diambil dari lantai satu dan tiga gedung Malang Plaza.
Nantinya sejumlah barang yang dibawa tim Labfor itu dijadikan sampel untuk diuji laboratorium dengan metode khusus bernama GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry), untuk mengetahui kandungan arsen yang ada dalam abu arang tersebut.
Namun Joko mengaku belum bisa menarik kesimpulan terkait penyebab utama kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan kios toko di mal Malang Plaza pada Selasa (2/5/2023).
“Kami belum berani mengambil kesimpulan, karena harus dilakukan uji laboratorium,” kata Joko di Kota Malang, Kamis (4/5/2023).
Dia menjelaskan, tahapan yang dilakukan terhadap sampel nantinya adalah mengekstrak bahan lalu diinjeksi dengan alat khusus yang kemudian dikorelasikan satu dengan yang lain.
“Kita periksa di kantor ya. Indikasinya apa, belum berani saya jawab, karena belum kami periksa,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Malang Plaza terbakar pada Selasa dini hari (2/5/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.
Pusat perbelanjaan itu merupakan pusat sentra penjualan handphone dan terdapat sejumlah ritel pakaian dan bioskop.
Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang nilai kerugian diperkirakan mencapai Rp56 miliar, yang dihitung berdasarkan 151 orang melapor ke posko pengaduan.
“Data awal dihitung itu Rp56 miliar, itu asumsi kasar dari laporan yang masuk dan kami hitung secara manual,” ujar Prayitno Kepala BPBD Kota Malang, Rabu (3/5/2023).(wld/dfn/ipg)