Senin, 25 November 2024

Kukuhkan 2.154 Mahasiswa Baru, Unusa Siapkan Generasi Rahmatan Lil Alamin

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Mohammad Nuh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010-2014 saat mengisi pengukuhan mahasiswa baru (maba) di Unusa, Selasa (12/9/2023). Foto: Unusa Mohammad Nuh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010-2014 saat mengisi pengukuhan mahasiswa baru (maba) di Unusa, Selasa (12/9/2023). Foto: Unusa

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengukuhkan sebanyak 2.154 mahasiswa baru tahun akademik 2023-2024 pada Selasa (12/9/2023).

Achmad Jazidie Rektor Unusa mengajak seluruh mahasiswa baru untuk tekun belajar dan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan universitas.

“Tapi jangan lupa pula untuk aktif membangun jejaring dan mengikuti berbagai unit kegiatan kemahasiswaan,” ucapnya pada Selasa (12/9/2023).

Sebagai upaya untuk menyiapkan generasi rahmatan lil alamin, kata dia, Unusa tidak hanya menuntut nilai akademik yang bagus tetapi juga di berbagai kegiatan non-akademik untuk memperkuat kemampuan soft skill, dan juga menambah kemampuan ketrampilan lainnya.

“Karena itu, di Unusa kami sudah lama memberlakukan Satuan Kredit Prestasi (SKP),” katanya.

Ia juga menyampaikan, mulai tahun akademik ini, mahasiswa Unusa yang nantinya lulus dan menyelesaikan studi, akan memperoleh satu sertifikat kompetensi sesuai dengan program studinya secara gratis.

Lebih lanjut, kata dia, Unusa telah menyiapkan sedikitnya 33 skema kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah terlisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Indonesia (BNSP).

“Dalam bidang akademik pada tahun ke-10 ini Unusa telah mencatatkan diri di peringkat pertama dalam capaian publikasi Scopus diantara perguruan tinggi di lingkungan nahdlatul ulama dan seorang dosen di Unusa tercatat sebagai 2 persen dari sacientis dunia. Menurut Webometrik juli 2023, Unusa telah menempati urutan ke-9 dari PTS terbaik di Indonesia dan peringkat ke-38 dari seluruh PTS PTN di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Mohammad Nuh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010-2014 yang mengisi pengukuhan tersebut, mengajak mahasiswa untuk menjadi pembelajar sejati sepanjang hayat.

“Kita berada dalam zaman yang serba cepat. Dalam kehidupan yang makin kompleks rasanya tiap bidang butuh bantuan, karena memang sejatinya kita sebagai makhluk Tuhan diciptakan untuk saling membantu dan dibantu, termasuk soal belajar dan pengetahuan,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia berpesan agar mahasiswa terus belajar di era kemajuan zaman. Apalagi, ia saat ini juga tengah berkembang pesat Artificial Intelligence (AI).

“AI akan terus berkembang dengan kemampuan pikir manusia dalam mencari berbagai macam solusi yang bergerak cepat, karena itu sikap terpenting bagi mahasiswa yang sedang dan akan memperdalam ilmu pengetahuan di berbagai program studi adalah menjadi pembelajar sejati yang tidak akan pernah bosan untuk belajar,” ucapnya.

Sebagai informasi, dalam pengukuhan tersebut, mahasiswa berasal dari 20 program studi, mulai dari vokasi, akademik hingga profesi. Selain itu, terdapat juga mahasiswa asing, yakni dari delapan dari Timor Leste dan empat dari Filipina.(ris/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs