Immanuel Yosua Ketua KPID Jawa Timur (Jatim) menegaskan terkait pentingnya perhatian terhadap siaran disabilitas dalam praktik penyiaran, khususnya di Jatim.
“Di peringatan Hari Disabilitas Internasional ini kami kembali menegaskan kepada seluruh lembaga penyiaran di Jawa Timur agar memberikan perhatian pada siaran disabilitas. Bukan hanya menghadirkan siaran tapi siaran yang berkualitas,” kata Immanuel Yosua.
Yosua menyebut, yang dimaksud dengan siaran berkualitas adalah yang didasarkan pada pemahaman yang benar terhadap penyandang disabilitas.
Hal itu dapat menghindarkan lembaga penyiaran dari beberapa kesalahan seperti menjadikan penyandang disabilitas hanya sebagai obyek berita yang bersifat human interest atau “termehek-mehek”.
Selain itu dengan pemahaman yang pas, lembaga penyiaran berusaha menampilkan program yang ramah akses bagi penyandang disabilitas terutama tunanetra dan tunarungu.
“Penyiaran tentang disabilitas harus memberikan nuansa pemberdayaan yang memberikan kemandirian bagi disabilitas dengan mengangkat potensi dan prestasi, bukan sensasi,” sebut Pinky Saptandari Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jatim.
Sejauh ini KPID Jatim telah mendorong penguatan siaran disabilitas dengan beberapa kegiatan. Seperti bimbingan teknis kepada lembaga penyiaran, literasi kepada organisasi penyandang juga aktivis disabilitas, serta MoU dengan beberapa organisasi. (saf/ham)