Korea Utara belum menanggapi Amerika Serikat (AS) tentang keselamatan dan keberadaan seorang tentara AS yang menyeberangi perbatasan Korea pada Selasa (18/7/2023) lalu.
Dilansir Antara pada Kamis (20/7/2023), tentara AS itu diketahui bernama Travis King. Ia melewati garis demarkasi militer di Area Keamaman Gabungan (JSA) di Zona Demiliterisasi pada Selasa waktu setempat.
“Kemarin, Pentagon menghubungi rekan-rekan di Tentara Rakyat Korea,” ujar Matthew Miller juru bicara Deplu AS dalam jumpa pers harian.
“Yang saya tahu komunikasi itu belum dijawab,” imbuh dia.
Sejumlah pejabat AS sebelumnya mengutarakan bahwa King dengan sengaja dan tanpa izin melewati garis demarkasi militer saat melakukan tur kelompok ke JSA.
Miller menegaskan bahwa AS memiliki sejumlah saluran yang bisa mereka gunakan untuk mengirim pesan ke DPRK, nama resmi Korea Utara dari singkatan Democratic People’s Republic of Korea.
“Pembahasan tersebut cukup sensitif dan saya belum siap membahas secara rinci saat ini,” lanjut dia.
Juru bicara Deplu itu menyampaikan bahwa AS sedang mencari informasi tentang keselamatan tentara itu dan mengusahakan kepulangannya ke AS.
“Kami di Deplu dan PBB semuanya terus bekerja sama dalam masalah ini untuk memastikan informasi tentang keselamatan dan keberadaan King,” tegas Miller.
“Kami masih mengumpulkan fakta, dan saya ingin memperjelas bahwa pemerintah telah dan akan terus bekerja secara aktif untuk memastikan keselamatan dan memulangkannya ke keluarganya,” imbuhnya. (ant/bnt/saf/ham)