Jumat, 22 November 2024

Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Mengaku Masih Mengalami Gangguan Napas

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Muhammad Aan salah satu korban selamat Tragedi Kanjuruhan, Selasa (31/1/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Meski tak lagi dirawat di rumah sakit, para korban selamat Tragedi Kanjuruhan mengaku masih mengalami napas tersengal kambuhan hingga infeksi paru sampai saat ini.

Itu diungkap beberapa di antaranya yang bersaksi di ruang sidang Cakra, Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (31/1/2023).

Muhammad Aan (22 tahun) salah satu korban selamat dalam Tragedi Kanjuruhan menceritakan ulang peristiwa 1 Oktober 2022 malam itu.

Tidak banyak yang diingat Aan, hanya situasi yang tiba-tiba chaos usai pertandingan Arema vs Persebaya berakhir yang disusul tembakan gas air mata.

“(Terlihat) langsung gimana cara menyelamatkan diri satu sama lain,” kata Aan.

Meski menurutnya pintu gate tujuh terbuka dan penonton bisa keluar, tapi sempat ada desak-desakan antarpenonton.

“Masih bisa keluar tapi berdesakan. Gak ditutup pintunya. Gak tahu ada steward atau polisi karena sudah pedih, sesak, dan kering tenggorokan, jadi gak fokus. (Yang jelas) gak ada yang meninggal (di gate 7),” imbuhnya.

Sebagai efek tembakan gas air mata itu, Aan masih sering mengalami napas tersengal-sengal. Padahal dirinya sudah pernah opname di rumah sakit selama enam hari pascatragedi Kanjuruhan.

“Mataku sempat merah, di dada paru-paru masih kambuh sampai sekarang ada gejala. Kalau buat aktivitas gak normal lagi seperti dulu. Buat jalan lama, dada stamina gak normal. (Bunyi) ngik-ngik gitu pernapasan terganggu. Ada sisa-sisa gas air mata,” terangnya.

Korban lain yaitu Dayanka Wijaya yang berada di tribun 12 juga mengalami tembakan gas air mata tepat di atas kepalanya.

“(Lalu) depan pagar saya berdiri di tribun 12 saya lihat sendiri,” ujarnya.

Sambil terisak, ia berusaha kejadian malam itu. Tak banyak yang bisa diceritakan. Hanya sebelum pingsan, ia sempat mendengar teriakan suporter lain soal gate sudah tertutup.

“Saya dibopong teman lewat pintu kecil memutar karena yang pintu 12 tutup,” imbuhnya.

Sampai saat ini, luka di dadanya belum pulih. Menurut keterangan dokter, paru-parunya masih terinfeksi sehingga napasnya tersengal-sengal.

“Efeknya saya pingsan, pusing, sesak napas 10 hari di rumah sakit dan saat itu di-BAP. (Sekarang) kalau buat jalan setelah dari RS napas saya tersengal-sengal,” pungkasnya.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 pascapertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tercatat sebanyak 135 orang meninggal dunia dan 583 orang lainnya cedera dalam tragedi ini.(lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs