Jumat, 22 November 2024

Korban Meninggal Dunia Siklon Mocha di Myanmar Capai 400 Orang Lebih

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Warga berjalan di pantai saat orang-orang berlindung di Tempat Perlindungan Topan selama badai, angin kencang dan hujan lebat, di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 Mei 2023. Foto: Antara

Aliansi Nasional Arakan Rohingya (ARNA) menyatakan ada lebih dari 400 orang meninggal di Negara Bagian Rakhine, Myanmar yang disebabkan terjangan Siklon Mocha di wilayah pesisir antara Distrik Cox’s Bazar di Bangladesh dan kota kecil Kyaukpyu di Myanmar pada Minggu (14/5/2023).

Dalam pernyataannya, kelompok hak asasi itu mengatakan bahwa desa-desa di tepi pantai ibu kota Rakhine, Sittwe, mengalami kerusakan parah dan lebih dari 400 warganya yang mayoritas Muslim, kehilangan nyawa.

ARNA menambahkan bahwa lebih dari 10 ribu rumah hancur dan jumlah korban meninggal dunia diperkirakan akan terus bertambah.

Melansir Antara, Pusat Peringatan Topan Gabungan menyebutkan bahwa Siklon Mocha, salah satu badai terkuat yang pernah melanda wilayah itu, memasuki pesisir Rakhine dengan kecepatan angin lebih dari 217 kilometer per jam.

“Di Sittwe, 130 ribu warga etnis Rohingya telah terkurung di kamp-kamp pengungsi, seperti kamp-kamp konsentrasi, sejak 2012. Sebagian besar dari mereka tidak dievakuasi. Salah satu kamp, yang memiliki 380 tempat penampungan, benar-benar hancur diterjang banjir setinggi 30 kaki (sekitar 9 meter),” kata Nay San Lwin, seorang pendiri Koalisi Pembebasan Rohingya.

Menurut beberapa sumber, jumlah korban meninggal di Sittwe kemungkinan lebih dari 400, tetapi perlu waktu untuk mendapatkan angka yang pasti karena jaringan seluler dan internet di wilayah itu sulit dan bahkan tidak bisa sama sekali.

Nay San Lwin melanjutkan, bahwa bangunan di semua kamp tersebut mengalami kerusakan hingga 90 persen.

Menurut pernyataan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ketinggian banjir akibat siklon itu telah meningkat menjadi 2,7 hingga 3 meter di daerah dataran rendah Arakan dan wilayah pantai Bangladesh.

Siklon Mocha tanpa ampun menghancurkan seluruh rumah, penampungan, sekolah, masjid, biara, klinik dan infrastruktur lainnya di Sittwe. Selain menghantam kota yang disebutkan di atas, Siklon itu juga menghantam kota Ponnagyan, Kyauktaw, Mrauk-U, Myebon, Pauktaw dan Rathedaung.

Terkait bencana alam yang menimpa Myanmar itu, dalam pernyataannya, ARNA mengutuk keras junta militer Myanmar atas kurangnya upaya dan manajemen bencana untuk menyelamatkan nyawa penduduk.

Mereka juga mengatakan bahwa saat ini, orang-orang sangat membutuhkan air minum, obat-obatan, tempat bernaung, makanan dan barang pokok, dan mendesak masyarakat internasional dan LSM untuk datang membantu.

“Rezim militer harus memberi lembaga bantuan dan pemberi bantuan individu akses tanpa hambatan ke setiap orang yang membutuhkan tanpa diskriminasi apa pun,” tulis ARNA dalam pernyataannya.(ant/ihz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs