Jumat, 22 November 2024

Korban Keracunan Diduga karena Olahan Daging Kurban di Kenjeran Capai 71 Orang

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Korban keracunan dirawat di ruang gawat darurat Puskesmas Tanah Kali Kedinding masih lemas, Sabtu (1/7/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Dokter Era Kartikawati Kepala Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kenjeran Surabaya mengklarifikasi total korban keracunan massal warga Kalilom Lor Gang Seruni II, Kali Kedinding, Kenjeran diduga akibat mengonsumsi olahan daging kurban berjumlah 71 orang.

Dari seluruhnya yang mengalami keracunan, 26 di antaranya yang kondisinya parah sehingga harus dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) mulai puskesmas hingga rumah sakit. Sisanya 45 orang dirawat di rumah.

“Kemudian yang dirawat di puskesmas ada 14, yang 12 orang kami rujuk ke RS. (Rinciannya) ada ke RSUD Dr. Mohamad Soewandhie ada empar, RS Unair ada tiga, Puskesmas Bulak Banteng ada tiga, Puskesmas Sidotopo Wetan ada satu,” ujar Dokter Era pada Sabtu (1/7/2023).

Sementara 45 orang yang dirawat dalam pantauan puskesmas. “Ada yang berobat jalan tapi posisi di rumah, kami obati saat kami turun kemarin sore,” imbuhnya.

Dugaan awal, penyebab keracunan karena olahan daging kurban yang disajikan dalam acara tasyakuran rutin satu kampung Kamis (29/6/2023) malam.

Dua korban keracunan yang dirawat di ruang rawat inap Puskesmas Tanah Kali Kedinding, Sabtu (1/7/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Demi memastikan, lanjut Era, sampel makanan mulai gule, krengengan, hingga sate sudah dikirim Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

“Saya belum tahu keluar hasilnya kapan. Data juga sudah saya laporkan ke wali kota, biar tidak salah data,” lanjut Era.

Dugaan sumber keracunan berasal dari olahan daging kurban saat acara tasyakuran, sambung Era, cocok dengan kronologis kejadian. Hampir semua korban, mengaku mengonsumsi hidangan di sana.

“Awal itu makan-makan pada Kamis malam. Kemudian ada Jumat sekitar jam 02.00 WIB ada yang mulai mulai muntah, diare, dan panas. Beberapa langsung ke rumah sakit atau dokter swasta. Puskesmas dapat kabar sekitar pukul 16.00 WIB. Kami langsung turun dan mengobati dari rumah ke rumah, Jumat sore,” jabarnya.

Dalam pantauan suarasurabaya.net di Puskesmas Tanah Kali Kedinding pada Sabtu (1/7/2023) siang, masih ada beberapa pasien yang dirawat di kamar rawat inap maupun ruang gawat darurat.

Teguh Margandi (47 tahun) salah satu korban menyebut sudah merasakan gejala sejak Jumat sore dan dibawa ke puskesmas.

“Pas makan gule pada Kamis malam itu tidak terasa apa-apa. Jumat pagi saya makan rawon menggunakan daging kurban masak sendiri, setelah itu perut terasa panas,” ujar Teguh.

Begitu juga dengan Punjungsari (25 tahun) mengalami gejala panas dan diare sejak Jumat. “Pada hari bancaan (tasyakuran) tidak terasa apa-apa. Jumat pagi jam 6 maag saya kambuh,” kata dia. (lta/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs