Angka korban kecelakaan selama arus mudik lebaran 2023 di Jawa Timur (Jatim), tercatat mengalami penurun dibanding tahun lalu.
Hal itu disampaikan Eva Yuliasta Kepala Cabang Jasa Raharja Cabang utama Jatim, bahwa tahun ini angka kecelakaan tercatat 152 orang, dan yang luka-luka delapan orang.
Dibanding tahun 2022, pihak Jasa Raharja Cabang Jatim mencatat korban kecelakaan mencapi 260 orang dan luka-luka ada 1.223 orang.
Menurut Eva, penyelenggaraan arus mudik dan balik mulai H-7 sampai H+7 dipersiapkan dengan baik oleh semua pihak termasuk Jasa Raharja, Pemprov Jatim, Polda Jatim serta stakeholder terkait.
Sehingga, berdasarkan data yang dihimpun Jasa Raharja Jatim ada penurunan laka lantas berujung korban meninggal dunia sebanyak 41 persen.
“Untuk yang luka-luka memang masih berjalan untuk penggantian biaya rawatnya tapi kita bisa pastikan itu pasti penurunannya di atas 50 persen,” kata Eva Yuliasta saat dikonfirmasi, Kamis (4/5/2023).
Kemudian, untuk nilai santunan yang disalurkan turun dari yang tahun lalu senilai Rp13.078.000.000, menjadi Rp7.415.000.000 di tahun ini untuk korban meninggal dunia.
“Ini berkat awareness dan kepedulian tidak hanya dari Jasa Raharja tapi seluruh stakeholder yang terkait serta peran masyarakat” jelasnya.
Eva melanjutkan, untuk ke depannya pihak Jasa Raharja cabang Jatim bakal menerapkan evaluasi perbaikan saat PAM lebaran tahun depan, supaya jumlah kobran kecelakaan bisa semakin di tekan.
Selama musim mudik 2023, pihak Jasa Raharja cabang Jatim telah menyediakan tempat istirahat bagi yang mudik di sejumlah area, kemudian melakukan kolaborasi dengan Pemprov Jatim untuk menyumbang 12 bus untuk mudik gratis.
“Bisa saja tahun depan digabungkan kegiatan tersebut (mudik gratis) sehingga bisa mengurangi atau mencegah kecelakaan. Serta mengurai kemacetan atau dengan beberapa kebijakan pemerintah untuk memperpanjang masa libur, itu kan adalah salah satu kebijakan strategis untuk mengurai masalah-masalah di jalan,” pungkas Eva. (wld/bil/rsy)