Jeda pertempuran antara Hamas dan Israel yang dimulai sejak Jumat (24/11/2023) memungkinkan pengiriman lebih banyak pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dilanda perang.
Melansir Antara, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) mengatakan bahwa 200 truk dikirim ke perlintasan Rafah yang berada di antara Mesir dan Gaza.
Selain itu, sebanyak 137 truk mencapai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Pengiriman itu menandai konvoi bantuan kemanusiaan terbesar ke Gaza sejak meletusnya konflik antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Sementara itu, pemerintah Israel memperkirakan sedikitnya 239 warganya ditahan oleh Hamas, menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina itu pada 7 Oktober.
Israel meresponsnya dengan meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza. Jumlah warga Palestina yang meninggal akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 14.854 orang per Kamis (23/11/2023).
Para korban meninggal itu termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari empat ribu perempuan. Sementara lebih dari 36 ribu orang lainnya luka-luka. Sedangkan jumlah korban meninggal di Israel sebanyak 1.200 orang per Jumat (10/11/2023). (ant/and/saf/ham)