Kota Surabaya kembali menerima penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2022. Perolehan ini sudah kedelapan kali.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mendedikasikan penghargaan untuk seluruh warga.
“Alhamdulillah Surabaya mendapatkan kembali penghargaan ini. Dan semua ini saya dedikasinya untuk warga Surabaya. Karena tanpa dukungan dari seluruh warga Surabaya, maka semua kebijakan-kebijakan tidak akan bisa berjalan dengan baik di Kota Surabaya,” katanya lewat keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (30/9/2023).
Perolehan penghargaan Nirwasita Tantra, lanjut Eri, salah satunya karena Surabaya menerapkan pengelolaan sampah dan lingkungan mulai dari tingkat rumah tinggal hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
“Setelah itu bagaimana kita mengajarkan untuk ada bank sampah dan ini semua dilakukan oleh warga. Kita juga mengubah tempat-tempat pembuangan sampah itu menjadi tempat yang tidak kotor, seperti kompos, dan itu kita gerakkan mulai tingkat sekolah sampai rumah tinggal,” ungkapnya.
Penghargaan ini jadi bukti, Kota Surabaya konsisten menjaga dan mengelola kualitas lingkungan termasuk udara.
“Ini sebagai salah satu pembuktian bahwa Surabaya sampai hari ini Alhamdulillah terkait udara, lingkungan dan persampahan-nya itu menjadi yang terbaik dalam pengelolaannya. Dan itu adalah konsistensi dari pada kita semuanya, seluruh warga dan pemerintahannya,” ujarnya.
Eri mengajak masyarakat tetap konsisten menjaga lingkungan juga udara di Kota Surabaya.
“Siapa lagi yang menjaga lingkungan kita kalau bukan diri kita sendiri. Untuk siapa? Untuk anak bangsa, penerus kita dan untuk anak cucu kita,” tuturnya.
Sementara itu, Bambang Hendroyono Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian LHK menyampaikan, Nirwasita Tantra adalah penghargaan dari pemerintah pusat kepada kepala daerah dan pimpinan DPRD.
Kepemimpinan para penerima penghargaan, dianggap berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan serta program kerja sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
“Salah satu faktor kunci untuk memenuhi hak dan kewajiban dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah tersedianya data dan informasi lingkungan bagi seluruh pihak,” kata Bambang.
Oleh karena itu, Bambang menyebut, bahwa penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD), menjadi bagian dari pijakan untuk pelaksanaan dan pengembangan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Hal ini sesuai dengan mandat Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,” ujarnya.
Sekedar diketahui, Surabaya meraih dua kategori penghargaan Green Leadership Nirwana Tantra Tahun 2022, yaitu kategori Pemerintah Daerah Kota Besar dan Kepala Daerah Kota Besar. Selain itu, DPRD Kota Surabaya juga menerima penghargaan Nirwasita Tantra untuk kategori DPRD Kategori Kota Besar.
Kedua penghargaan Nirwasita Tantra diserahkan langsung Siti Nurbaya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) kepada Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya dalam acara yang berlangsung di Auditorium Dr. Ir. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Untuk informasi, pada tahun 2022, tercatat sebanyak 225 daerah pengirim Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah kepada Kementerian LHK. Ratusan daerah tersebut, terdiri dari 22 provinsi, 141 kabupaten dan 62 kota. (lta/iss)