Jumat, 22 November 2024

Khofifah Minta Siswa Berbahasa dan Berpakaian Daerah Sekali dalam Sepekan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim (tengah) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Daerah Jenjang SMA Tingkat Provinsi Jatim Tahun 2023 di Malang. Foto: Humas Pemprov Jatim.

Khofifah Indar Prawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) mendorong pelestarian kebudayaan daerah melalui penerapan bahasa dan pakaian daerah yang digunakan para siswa di sekolah dalam satu hari khusus dalam satu pekan.

Menurutnya bahasa dan budaya adalah dua unsur interaksi sosial yang harus dijaga kelestariannya. Dia mencontohkan, bisa dalam sehari memakai baju daerah dan berbahasa Madura misalnya.

Khofifah berharap para guru ini selain mendidik anak-anak untuk cakap berbahasa daerah, juga mampu membuat mereka memahami akar budaya dan nilai-nilai sosial budaya serta kearifan masing-masing daerah.

“Dari peningkatan kompetensi ini mari kita didik anak-anak untuk bercakap bahasa daerah dan memahami akar budaya daerahnya. Terlebih, tiap daerah di Jatim memiliki budaya masing-masing,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).

Untuk diketahui, pernyataan itu disampaikan Khofifah waktu membuka Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Daerah Jenjang SMA Tingkat Provinsi Jatim Tahun 2023 di Malang.

Gubernur Jatim itu juga menyampaikan pentingnya revitalisasi bahan ajar, metodologi serta peran guru bahasa daerah sebagai ujung tombak pembangunan karakter dan pelestarian budaya daerah.

Menurutnya, guru bahasa harus bisa mengajarkan karakter penuh kearifan di tengah gencarnya arus digital teknologi yang bisa menggerus berbagai kearifan lokal.

“Seperti cara berbicara atau menyampaikan pesan dengan sosok yang lebih tua, seumuran, dan yang lebih muda. Ada tata krama yang harus dijaga,” ujarnya.

Sementara itu, Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Jatim mengatakan, tujuan kegiatan ini supaya para guru bisa menguasai bahasa daerah serta mengajarkan nilai, sikap, dan perilaku.

“Jika setiap Guru bisa menguasai Bahasa Daerah. Saya yakin, para siswa bisa menjaga nilai sikap, attitude dan bisa mengembangkan bahasa daerah,” ujarnya.

Peran guru daerah di sekolah, lanjutnya menjadi pendorong budaya daerah dan budaya lokal sesuai metode yang diharapkan. Ke depan, guru bahasa daerah haruslah kreatif di dalam menyampaikan metode pembelajaran.

“Guru bahasa daerah harus kreatif, terutama dalam proses pembelajarannya. Kita berharap siswa-siswa kita bisa mengamalkan budaya sosio kultural yang saat ini mulai tergerus budaya asing,” tutupnya.(wld/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs