Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberi belasan ribu ketua RT/RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), dan Bunda Paud fasilitas BPJS Ketenagakerjaan.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya berharap, kartu BPJS Ketenagakerjaan dapat digunakan mengcover ketua RT/RW, LPMK dan Bunda Paud yang sudah menjalankan tugas untuk masyarakat.
“Ketika harus membantu masyarakat lainnya tiba-tiba terjadi hal tidak diinginkan, maka BPJS Ketenagakerjaan ini bisa meng-cover,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
BPJS Ketenagakerjaan itu lanjut Eri, sebagai bentuk penghargaan Pemkot Surabaya kepada seluruh pihak yang telah berjuang membantu pelayanan publik di Surabaya.
“Pemkot Surabaya menganggarkan (BPJS Ketenagakerjaan) ini jauh sebelum ada peraturan dari Menteri Dalam Negeri. Yang kita lakukan ini akhirnya menjadi contoh,” katanya.
Selain ketua RT/RW dan LPMK, ke depan diwacanakan akan diberi juga untuk Kader Surabaya Hebat (KSH).
“Insya Allah kami juga lagi berhitung untuk melakukan hal yang sama untuk Kader Surabaya Hebat,” tuturnya.
Sementara Hadi Purnomo Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur juga menyerahkan santunan kepada ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan. Santunan sebesar Rp42 juta ini diberikan kepada 19 ahli waris.
“Sekitar 10 ribu Ketua RT/RW dan LPMK di Surabaya telah terlindungi dari program BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan untuk Bunda PAUD ada sekitar 4000,” kata Hadi Purnomo.
Hadi Purnomo juga menerangkan bahwa sejak terdaftar pada bulan Januari 2023, ada 19 Ketua RT/RW dan LPMK di Surabaya yang mengalami risiko.
“Yang ahli waris Rp 42 juta. Jumlahnya yang saat ini mendapatkan manfaat 16 orang untuk RT/RW serta LPMK dan untuk Bunda PAUD 3 orang. Jadi 19 orang, cuma yang kita hadirkan 8 orang,” paparnya.
Pihaknya berharap, BPJS Ketenagakerjaan ini dapat terus diberikan Pemkot Surabaya kepada Ketua RT/RW dan LPMK. Tak terkecuali untuk Kader Surabaya Hebat.
“Kader (KSH) lainnya mudah-mudahan bisa dapat juga karena manfaatnya luar biasa,” pungkasnya. (lta/iss/faz)