Sabtu, 23 November 2024

Kemlu: Kasus PMI Tidak Digaji Paling Banyak di Malaysia dan Saudi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu. Foto : Antara

Judha Nugraha Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri mengungkapkan, kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tidak digaji paling banyak terjadi di Malaysia dan Arab Saudi.

Walau tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji, Judha bilang para Pekerja Migran Indonesia rentan mengalami eksploitasi karena tidak memiliki dokumen resmi dan masuk ke negara tujuan dengan cara-cara yang tidak sesuai prosedur.

“Status tanpa dokumen resmi membuat posisi para WNI rentan di negara tujuan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Lebih lanjut, Judha menyebut jumlah komunitas WNI terbesar serta banyak PMI sektor domestik ada di Malaysia dan Arab Saudi.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat Arab Saudi dan Malaysia menjadi negara yang paling banyak dituju para pekerja migran Indonesia non prosedural dan tanpa dokumen resmi.

Arab Saudi banyak dipilih karena hanya membutuhkan visa umroh atau visa ziarah. Sedangkan Malaysia memiliki banyak pintu masuk perbatasan dengan Indonesia. Sehingga, memudahkan para pekerja migran masuk tanpa dokumen resmi.

Judha menyampaikan permasalahan keimigrasian WNI di luar negeri, termasuk WNI yang tidak memiliki dokumen resmi, merupakan kasus yang paling umum terjadi dibandingkan dengan masalah-masalah lain seperti ketenagakerjaan, penyanderaan, perdagangan orang, serta masalah haji dan umrah.(ant/dvn/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs