Jumat, 22 November 2024

Kemensos Gandeng ITTS Buat Motor dan Kompor Listrik untuk Papua dan Perbatasan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Peninjauan sepeda motor listrik buatan Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) oleh Tri Rismaharini Menteri Sosial di kampus ITTS, Senin (22/5/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia menggandeng Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) membuat sepeda motor dan kompor listrik untuk dikirim ke Papua dan juga daerah perbatasan di Indonesia.

Tri Rismaharini Mensos menyatakan bahwa dibuatnya inovasi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memecahkan masalah tranportasi, terutama untuk pengangkutan barang di daerah yang masih tergolong sulit.

“Makanya di motor tadi ada tempat untuk barang, angkutan barang untuk pegunungan, karena mahal sekali di sana, karena itu kami minta motor listrik yang bisa digunakan untuk medan naik turun gunung di Papua sana, dan di sana BBM sulit karena itu kami menggunakan listrik tenaga surya,” ucapnya saat berada di ITTS Surabaya, Senin (22/5/2023).

Peninjauan kompor listrik oleh Tri Rismaharini Menteri Sosial di Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) pada Senin (22/5/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Dengan teknologi yang menggunakan tenaga listrik tersebut, ia mengatakan, dalam inovasinya juga dibuat charging station untuk mengatasi kekhawatiran baterai habis dengan adanya jarak yang jauh.

“Kami akan memasang di beberapa titik, di beberapa kabupaten, pertama di pegunungan untuk motor listrik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, selain sepada motor listrik, juga terdapat inovasi kompor listrik, yang akan digunakan untuk mengatasi masalah kesulitan mendapatkan gas di daerah perbatasan.

“Berikutnya kami ke Krayan, Krayan itu dari Kalimantan Utara, dia perbatasan dengan Malaysia, itu kesulitan untuk gas, mereka masak itu kesulitan karena jauh, kalau kami mau ke sana harus pakai pesawat kecil, tidak bisa pakai jalan darat. Jadi, gas kan butuh transportasi yang besar, sehingga menjadi mahal dan itu sering kali menjadikan mereka tidak bisa ketemukan,” jelasnya.

Ke depan, untuk mengatasi masalah tersebut, ia mengatakan bahwa pihaknya akan kembali melakukan diskusi dengan rektor ITTS dan juga masyarakat setempat.

Sementara itu, Tri Arief Sardjono Rektor ITTS menyatakan bahwa inovasi motor listrik tersebut, memiliki kemampuan mengangkut beban 200 kg di bagian belakang serta dapat menempuh jarak 60 hingga 70 km dengan fast charging dua hingga tiga jam.

“Perbedaannya juga dia pakai bill up, jadi sudah tidak pakai rantai lagi, jadi sudah langsung di peleknya. Sekarang ini satu unit, tapi next kami akan ada yang versi kedua,” ujarnya.

Kemudian, untuk kompor listrik buatan ITTS sendiri, ia mengatakan berbeda dengan yang ada di pasaran, yakni memiliki cara kerja dari solar panel.

“Adanya kompor listrik dengan dipasang solar panel ini juga semoga bermanfaat,” pungkasnya.(ris/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs