Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ekonomi (Kemenparekraf) memfasilitasi pembiayaan produksi film Indonesia melalui skema Fintech Securities Crowdfunding (Finscoin), sebagai solusi alternatif pendanaan mendukung pengembangan perfilman Indonesia.
Sandiaga Uno Menparekraf mengatakan, kolaborasi antara pemerintah bersama sektor swasta, terutama dalam menghadirkan alternatif pembiayaan produksi film, akan memberikan dampak yang luas pada penciptaan lapangan kerja.
“Sudah saatnya Indonesia menjadi destinasi perfilman dunia dan pencipta produk-produk ekonomi kreatif berkelas dunia. Tercatat subsektor film, animasi, dan video di tahun 2021 menyumbang Rp2,69 triliun pada PDB Indonesia,” ujar Sandi dalam keterangannya, Rabu (10/5/2023) dikutip Antara.
Dia berharap dari program ini bisa tercipta ekosistem perfilman yang lebih baik, dan tentunya membawa ekonomi kreatif Indonesia yang saat ini diurutan ketiga dunia bisa meningkat.
Adapun melalui program terbaru ini, Kemenparekraf berkolaborasi dengan Bizhare dan Adhya Pictures. Pendanaan melalui skema urun dana ini akan diberikan terhadap tiga film tanah air produksi Adhya Pictures, yakni “Bolong/The Hole” (Horor) yang disutradarai Hanung Bramantyo.
Kemudian “Tulang Belulang” (Drama/Komedi) yang disutradarai Sammaria Sari Simanjuntak, dan “Romeo Ingkar Janji” (Drama/ Romance) yang disutradarai Emil Heradi bersama Jeremy Thomas aktor kenamaan sebagai direktur kreatif.
Pendanaan untuk ketiga produksi film tersebut dibuka melalui platform website www.bizhare.id dan aplikasi Bizhare.
Sementara itu, Anggara Hayun Anujuprana Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, mengajak serta membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat agar bisa aktif berpartisipasi dalam pembiayaan film Indonesia melalui platform Fintech Securities Crowdfunding (SCF), sebagai alternatif pembiayaan industri film yang telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Indriani D. Laratu Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan Program Indonesia Spice Up the World Kemenparekraf, dalam laporannya mengatakan, dari empat film lokal yang diluncurkan Menparekraf sebelumnya, salah satu film “Mantra Surugana” berhasil mendapatkan pembiayaan dari masyarakat sebesar Rp2,5 miliar hanya dalam waktu tiga hari. (ant/bil/ipg)