Jumat, 22 November 2024

Kemenko PMK: Stunting Harus Dicegah Sejak Masa Kehamilan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Agus Suprapto Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK. Foto: Antara

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak masa kehamilan.

“Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini, saat masa kehamilan atau sebelum kelahiran, dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan memastikan kecukupan nutrisi ibu dan bayi,” kata Agus Suprapto Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK di Jakarta, Selasa (23/5/2023) saat dilansir dari Antara.

Kemenko PMK, kata dia, juga mendorong kementerian, lembaga terkait dan juga Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak masa kehamilan.

“Kemenko PMK mengajak kementerian dan lembaga, serta Pemda hingga tingkat kelurahan dan desa untuk memberikan perhatian khusus terhadap program pencegahan dan penanganan stunting demi terciptanya SDM unggul dan berkualitas,” katanya.

Agus menambahkan, pencegahan stunting juga sebagai bagian dari pembangunan SDM berkelanjutan yang merupakan hal penting.

“Berbagai langkah strategis, guna mencegah bayi lahir dengan kondisi sudah stunting, merupakan salah satu agenda prioritas yang perlu menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa salah satu kunci untuk menyukseskan program pembangunan SDM, yakni perlu dimulai dengan memastikan generasi penerus bangsa lahir dalam keadaan sehat dan tidak mengalami stunting.

“Selain itu juga memastikan generasi penerus bangsa agar dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal dan menjadi generasi unggul dan berkualitas,” katanya.

Agus menegaskan, intervensi pada masa kehamilan menjadi salah satu fokus pemerintah.

“Selain intervensi pada masa kehamilan, intervensi pencegahan stunting juga diintensifkan pada remaja putri, guna memastikan remaja putri yang nantinya akan menikah dan menjadi calon ibu dapat memiliki kondisi kesehatan yang baik dan tidak mengalami anemia,” jelasnya.

Karena menurutnya, masalah anemia menjadi perhatian khusus dalam program pencegahan dan penanganan stunting, karena remaja putri yang mengalami anemia berpotensi menderita anemia saat masa kehamilan.

“Kami kembali mengingatkan bahwa mengoreksi anemia pada calon pengantin, mendukung upaya pencegahan stunting, karena jika calon pengantin perempuan menderita anemia maka berpeluang menderita anemia saat hamil sehingga berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah dan meningkatkan risiko melahirkan bayi stunting,” tandasnya.(ant/ris/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs