Jumat, 22 November 2024

Kemenkes Pantau Perkembangan Virus Nipah Agar Tidak Masuk ke Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi virus. Foto: Reuters

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan terus memantau perkembangan virus Nipah yang telah menginfeksi enam penduduk di negara bagian Kerala, India.

Pemantauan dilakukan meskipun penyakit itu belum ada tambahan kasus baru sampai hari ini.

“Kami sudah memantau melalui WHO Representative Indonesia dari kegiatan rapid risk assessment yang dilakukan oleh WHO bersama dengan pemerintah India,” kata  Endang Burni Prasetyowati Kepala Subdirektorat Surveilans Kementerian Kesehatan, dalam seminar yang diselenggarakan BRIN di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Melansir Antara, Sejak 12 September 2023, virus tersebut dilaporkan telah menginfeksi enam orang dengan dua diantaranya meninggal dunia.

Berdasarkan kegiatan rapid risk assessment, penyakit itu masuk kategori moderat atau sedang di wilayah sub-nasional Kerala. Adapun hasil pemetaan risiko pada wilayah nasional, regional, dan global adalah low atau rendah.

Endang menuturkan meski rapid risk assessment menunjukkan hasil yang rendah di negara luar India, Kemenkes tetap waspada agar virus itu tidak menyebar di Indonesia.

“Pada manusia sampai saat ini kami belum pernah menemukan kasus konfirmasi penyakit Nipah tersebut. Meski demikian, kita tetap mengupayakan kegiatan surveilans kewaspadaan dan surveilans berbasis laboratorium untuk mendeteksi secara cepat apabila ada kasus virus nipah,” paparnya.

Kemenkes sendiri telah memulai persiapan menghadapi ancaman virus Nipah pada tahun ini. Pada pada awal 2024, Kemenkes menargetkan sudah punya sentinel surveilans penyakit infeksi emerging berdasarkan kelompok sindrom, salah satunya yaitu pernapasan akut berat.

Endang mengatakan kegiatan itu diharapkan bisa menjaring kasus virus Nipah apabila memang ada di Indonesia.

Deteksi dan respons kasus dilakukan jika ditemukan satu kasus konfirmasi penyakit yang disebabkan oleh virus Nipah di suatu daerah, maka dinyatakan sebagai kejadian luar biasa di daerah tersebut.

Kemenkes telah menerbitkan surat edaran kewaspadaan penyakit virus Nipah untuk, pelabuhan, dinas kesehatan daerah, laboratorium kesehatan masyarakat dan rumah sakit, puskesmas, serta fasilitas kesehatan lainnya.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sendiri menyatakan Indonesia adalah salah satu negara kepulauan beriklim tropis yang menjadi salah satu pusat berbagai penyakit, termasuk emerging dan re-emerging disease (EIDs).

Indi Dharmayanti Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, mengatakan Indonesia perlu mewaspadai dan melakukan tindakan preventif terhadap penularan virus nipah mengingat secara geografis Indonesia berdekatan dengan negara-negara yang berisiko tinggi terjadinya penyakit nipah.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu diketahui karakter dan biologi molekuler virus nipah, terutama yang ada di Indonesia, serta kesiagaan riset dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terutama dalam pengembangan deteksi virus nipah. Selain itu, epidemiologi virus nipah juga perlu diketahui oleh berbagai institusi di Indonesia,” tuturnya. (ant/and/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs