Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak dunia usaha dan industri untuk mengembangkan sektor pendidikan agar bisa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
“Kami mengundang industri dan dunia kerja sebagai co-creater pendidikan,” kata Kiki Yulianti Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dalam seminar bertajuk kolaborasi Nasional menuju Indonesia Kompeten 2030 yang digelar di aula BPJS Kesehatan, Jakarta, dilansir dari Antara Sabtu (14/10/2023).
Kemendikbudristek menawarkan kepada dunia usaha dan industri untuk mengambil alih sekolah-sekolah yang kini dikelola oleh pemerintah.
Kiki menjelaskan ketimbang dunia usaha dan industri membangun sekolah baru atau kampus baru lebih baik masuk ke sekolah-sekolah milik pemerintah, lalu membentuk SDM bersama para akademisi di dalamnya untuk menghasilkan SDM yang sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri.
Dengan demikian, lanjutnya, dunia usaha dan industri tidak perlu lagi memikirkan akreditasi dan mencari tenaga pendidik karena itu adalah urusan pemerintah, termasuk membangun gedung. Sedangkan, pemerintah tidak perlu lagi memikirkan kurikulum pendidikan harus bagaimana dan para praktisi mengajarnya di mana.
“Para begawan MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) kami mohon bantuan untuk memberi inspirasi di kelas-kelas kami dan di ruang-ruang kuliah kami,” kata Kiki.
Sebagai seorang akademisi, Kiki mengungkapkan ada beberapa hal yang tidak dimiliki oleh para akademisi meski punya gelar.
Pertama, akademisi tidak punya pengalaman praktis tentang itu, mereka tahu teori tetapi tidak tahu kenyataan. Kedua, akademisi belum tentu mampu menginspirasi.
Menurut Kiki, mahasiswa yang kuliah seringkali memilih jurusan atas dasar profesi orang tua atau tetangga, misalnya ayahnya pengusaha ikan, maka anaknya kuliah jurusan perikanan.
Apabila dunia usaha dan industri masuk ke ruang-ruang kelas pemerintah, maka mereka bisa menginspirasi para siswa dan mahasiswa tentang berbagai profesi yang menarik di luar sana.
“Kami punya tidak banyak, walaupun belum juga sangat sempurna, itu adalah laboratorium,” ujar Kiki.(ant/faz)