Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memerangi tindak korupsi di Indonesia.
Salah satu bentuk dukungannya adalah pelaksanaan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggaraan Negara Berintegritas (PAKU Integritas). Kegiatan ini diikuti oleh pejabat eselon I dan pasangan di lingkungan Kemendikbudristek.
“Pertemuan hari ini menjadi momentum yang sangat penting bagi kita semua sebagai pejabat yang menjalankan tugas dan amanah dari negara dan masyarakat Indonesia,” ucap Nadiem melalui rilis kepada suarasurabaya.net, Kamis (22/6/2023).
“Kepercayaan besar yang diberikan kepada kita, sudah semestinya dijaga sebaik mungkin dengan terus menjaga kejujuran, ketulusan dan integritas dalam bekerja,” imbuh Nadiem.
PAKU Integritas telah diselenggarakan sejak 2021. Pada 2021 dan 2022, terdapat 181 orang penyelenggara negara yang hadir dalam rangkaian kegiatan.
Selain itu, terdapat 15 instansi kementerian/lembaga negara yang terlibat dan tujuh instansi pemerintahan daerah/pemerintah provinsi dan DPRD yang terlibat.
Nadiem juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memberantas korupsi dan melakukan penanganan yang tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya melakukan upaya-upaya pencegahan. Misalnya melalui pemberian edukasi antikorupsi dan pemanfaatan teknologi yang membantu peningkatan akuntabilitas.
“Strategi itulah yang kini kami dorong di Kemendikbudristek untuk menciptakan lingkungan kerja dan sistem pendidikan yang bebas dari korupsi,” tuturnya.
Kemendikbudristek menyelenggarakan edukasi antikorupsi secara rutin untuk kalangan internal, para pemangku kepentingan dunia pendidikan, mahasiswa, hingga guru.
“Program-program edukasi tersebut mendukung upaya kami menciptakan sistem pendidikan yang berintegritas melalui gerakan Merdeka Belajar,” tegas Nadiem. (saf/faz)