Jumat, 22 November 2024

Kemenag Imbau Masyarakat Lebih Hati-Hati Pilih Biro Perjalanan Umrah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Jajaran Pejabat Utama Polda Metro Jaya saat ungkap kasus penipuan travel umrah di Jakarta, Kamis (30/3/2023). Foto: kemenag.go.id

Kementerian Agama (Kemenag) meminta masyarakat lebih berhati-hati memilih biro perjalanan umrah, untuk menghindari penipuan seperti yang baru-baru ini.

Sebagai informasi, Kamis (30/3/2023) kemarin, Satgas Anti Mafia Umrah Polda Metro Jaya mengungkap kasus penelantaran, penipuan, dan pengelapan dana jemaah calon umrah yang dilakukan PT Naila Syafaah Wisata Mandiri (NSWM) selaku Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) .

“Kasus ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat khususnya kaum Muslimin agar berhati-hati dalam memilih dan menentukan travel umrah,” ujar Mujib Roni Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Ditjen PHU Kemenag di Jakarta, dalam keterangannya yang dikutip kemenag.go.id, Jumat (31/3/2023).

Dalam kasus tersebut, Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menahan tiga tersangka yakni MA, HA, dan HS selaku pemilik dan Direktur PT NSWM. Modus operandi yang dilakukan para tersangka, yakni dengan menawarkan berbagai program paket perjalanan umrah pada medio 2022 hingga 2023.

Setelah dana terkumpul, calon jemaah tidak diberangkatkan ke Tanah Suci sehingga terlantar di Jakarta. Adapula yang diberangkatkan, namun tidak dipulangkan hingga terlantar di Jeddah dan Makkah, Arab Saudi. Total ada ratusan korban penipuan dan penelantaran jamaah umrah dari PT NSWM ini.

“Kemenag mengapresiasi upaya yang telah dilakukan jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya dalam pengungkapan kasus PT NSWM ini. Juga akan menjadi efek jera bagi pelaku PPIU dan kami akan terus bersinergi dengan jajaran Polri dalam memberikan pengawasan dan pencegahan,” kata dia.

Kata Mujib, Kemenag sudah melakukan pembinaan, edukasi, dan pengawasan terhadap PPIU. Hanya saja faktor euforia jemaah dan kemudahan perizinan berusaha yang semakin longgar, membuat Kemenag keteteran dalam pengawasan.

Di sisi lain, minat masyarakat untuk melaksanakan umrah tinggi saat ini. Berdasarkan data Ditjen PHU, pada tahun 2022 jumlah jemaah umrah sudah mencapai satu juta orang. Sedangkan hingga Maret 2023, tercatat sudah 400.000 jemaah.

Artinya kalau tren tersebut bertahan, diprediksi jumlah jemaah umrah pada tahun 2023 ini bisa mencapai dua juta jemaah.

“Lamanya antrian haji di Indonesia juga menjadi pemicu antusias calon jamaah untuk melakukan ibadah umrah. Banyak masyarakat mendapati promo ibadah umrah dengan biaya murah atau miring. Sekali lagi kami minta masyarakat untuk berhati-hati dan cerdas dalam memilih travel umrah,” tandasnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs