Peristiwa kebakaran rumah di Surabaya memakan korban jiwa dua orang lansia. Keberadaan mereka baru diketahui saat petugas melakukan pembasahan.
Dedik Irianto Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya menyebut, penghuninya dua orang lansia tak diketahui identitasnya. Satu orang perempuan usia 60 tahun diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan adiknya laki-laki 57 tahun.
“Mereka tinggal di rumah besar satu lantai berukuran 15 x 30 meter. Awalnya itu rumah mewah dan tidak terurus jadi banyak tanaman liar tidak terurus. Sebenarnya warga sering menawarkan bantuan, tapi ditolak terus. Buktinya waktu (petugas) ketemu Bu RT, tidak punya data. Mereka tertutup tiap didatangi orang,” beber Dedik saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (14/11/2023).
Menurut keterangan warga, lanjutnya, dua korban tertutup dan tak mau didata. Sehingga kejadian kebakaran tadi pagi pun diketahui tetangga setelah api membesar.
“Jadi ada laporan masuk pukul 04.11 WIB, 04.12 WIB teman-teman (petugas damkar) berangkat, 04.16 WIB sampai di Tempat Kejadian Kebakaran (TKK). Tapi api sudah besar, atap ambruk. Teman-teman pemadaman, pukul 04.34 WIB api pokok padam (APP), pembasahan baru ketahuan ada dua korban. Di ruang tengah itu hampir tidak ada elektronik. Kosong hanya ada kasur pasien itu,” jelasnya.
Sehingga petugas baru mengetahui keberadaan dua korban dalam kondisi sudah meninggal dunia.
“Yang lapor (kejadian kebakaran) tetangganya. Tapi kondisi api sudah besar subuh. Kita datang langsung fokus pemadaman api, belum ada info ada orang atau tidak. Begitu pembasahan, baru diketahui ada orang,” terangnya.
Melihat hampir tidak adanya barang elektronik di dalam rumah, Dedik menduga kebakaran dipicu korsleting instalasi listrik.
“Kemungkinan korslet instalasi. Karena atap habis duluan, ambruk,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di sebuah rumah di Jalan Kertajaya Indah Timur, Surabaya pada Selasa (14/11/2023) subuh. (lta/saf/ham)