Jumat, 22 November 2024

Kasus Covid-19 di Jatim Fluktuatif, Pascalebaran Cendurung Turun

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dokter Erwin Astha Kadinkes Jatim waktu ditemui di kantornya, Rabu (3/5/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) mencatat kasus Covid-19 naik turun selama periode Lebaran. Namun, dokter Erwin Astha Kadinkes Jatim mengatakan, per 1 Mei 2023 kasus aktif Covid-19 di Jatim menurun.

Kata Erwin sejak 25 April 2023 kemarin tercatat 188 kasus, 26 April 240 kasus, 27 April 268 kasus, 28 April 336 kasus, 29 April 306 kasus, 30 April 225 kasus, dan 1 Mei 180 kasus.

Meskipun kasus cenderung turun pascalebaran, Erwin mengimbau masyarakat supaya waspada dan tidak menyepelekan, sebab virus ini cenderung bermutasi.

Info terbaru dari Kementerian Kesehatan, virus ini bermutasi menjadi varian Arcturus, yang mempunyai gejala mata merah pada penderitanya.

“Suatu saat berpotensi mutasi lagi, dan itu sangat mungkin terkait peningkatan kasus yang sampai hari ini. Tapi ingat bahwa secara teoritis dari ahli virologi mungkin menyebar, tapi cenderung sensivitasnya lebih rendah,” jelas Erwin kepada suarasurabaya.net, Rabu (3/5/2023).

Sedangkan ada lima kota/kabupaten dengan penambahan kasus Covid-19 terbanyak, ada Kota Surabaya dengan 59 kasus, kemudian Mojokerto 20 kasus, Sidoarjo 18 kasus, Jember delapan kasus, Malang tujuh kasus, Blitar tujuh kasus.

Oleh karena itu, masyarakat Jatim dianjurkan untuk mewaspadai perkembangan virus ini lewat penerapan protkol kesehatan. Namun Erwin mengimbau supaya masyarakat tidak usah terlalu khawatir.

Menurut Erwin, untuk mencegah penyebaran virus ini masyarakat harus proporsional. Artinya kalau tanda gejala Covid-19 yang dialami rendah, maka cukup isolasi mandiri. Namun, kalau gejala berat segera ke rumah sakit untuk perawatan intensif lebih lanjut.

“Prinsipnya tetep protokol kesehatan, dan jaga imunitas dengan hidup sehat,” imbuh Erwin.

Langkah lain yang diambil Dinkes Jatim untuk mengantisipasi Covid-19, yakni mendatangkan vaksin jenis Indovac dan Inavac sebanyak 40 ribu dosis hari ini. Nantinya, akan disebar ke puskesmas di seluruh Jatim sesuai kebutuhan masing-masing.

“Terutama Surabaya banyak yang kosong. Sebetulnya hampir semua (tidak hanya Surabaya) karena vaksin Pfizer udah nggak diteruskan pusat. Kita tinggal dorong Indovac dan Inavac untuk booster,” pungkas Erwin. (wld/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs