Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Sampang menjadi daerah yang paling banyak mengalami peningkatan kasus virus campak rubela (MR) dengan 57 kasus.
Dokter Erwin Astha Kepala Dinas Kesehatan Jatim waktu dikonfirmasi suarasurabaya.net mengatakan di posisi kedua adalah Kabupaten Sumenep dengan 55 kasus.
Kemudian secara berurutan ada Kabupaten Pasuruan ada 34 kasus, Kabupaten Pamekasan 25 kasus, Kabupaten Bangkalan 13 kasus, Kabupaten Magetan 10 kasus, Kabupaten Probolinggo 5 kasus, dan Kota Batu 4 kasus. Rincian data tersebut dihitung per Bulan Desember 2022.
“Kami telah mendorong Dinkes kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi (MR) rutin yang tinggi dan merata,” kata Erwin, Senin (23/1/2023).
Selain menggencarkan cakupan imunisasi MR, Dinkes Jatim telah melakukan pendampingan kepada kabupaten/kota terdampak.
Mulai dari penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernu Jatim mengatakan peningkatan kasus ini disebabkan oleh penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi Covid-19. Sehingga banyak anak yang tidak mendapat imunisasi rutin lengkap.
“Kasus campak terjadi karena rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR. Oleh karena itu, kepada orang tua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap,” ucap Khofifah, Minggu (22/1/2023) kemarin.(wld/iss/faz)