Irjen Pol. Daniel Adityajaya Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Kapolda Kaltara) menegaskan pihaknya bekerja cermat dan transparan mengungkap fakta kasus meninggalnya Brigadir SH pengawal pribadinya.
“(Proses) penyelidikan semua dilakukan secara objektif dan transparan sesuai dengan petunjuk Bapak Kapolri,” kata Irjen Pol. Daniel Adityajaya di Tanjung Selor, Senin (2/10/2023).
Dilansir Antara, Kapolda menegaskan penyelidikan kasus ini melibatkan Mabes Polri yang sudah menurunkan tim dan berupaya mengungkap perkara ini secara ilmiah menggunakan metode scientific crime investigation.
Untuk diketahui, scientific crime investigation merupakan sebuah metode yang memadukan teknik prosedur dan teori ilmiah, guna melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum. Metode itu menggunakan berbagai disiplin ilmu, baik ilmu murni atau terapan yang dikembangkan secara ilmu forensik.
Lebih jauh lagi, kata Kapolda, dalam pengungkapan kasus ini polisi melakukan interkolaborasi prosesi, untuk mendapatkan kesimpulan berdasarkan keidentikan yang dihasilkan dari berbagai sudut pandang.
“Sekarang kita menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Laboratorium Forensik Mabes Polri, nanti baru langkah-langkah selanjutnya untuk menemui titik akhir,” tutur Kapolda.
Terkait penyelidikan yang turut dilakukan oleh Mabes Polri, diungkapkan Kapolda bahwa hal-hal lain yang belum bisa ditangani Polda Kalimantan Utara dapat dilengkapi lebih dalam dan diteliti Mabes Polri.
“Nanti kita lihat hasilnya seperti apa, apakah rekonstruksi lagi atau gelar perkara lagi, kita tunggu perkembangan lebih lanjut,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan bahwa Polda Kalimantan Utara telah menyampaikan rekaman kamera pengawas atau CCTV kepada keluarga Brigadir SH disaksikan pengacara keluarga dan Kompolnas di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Kapolda menanggapi isu yang berkembang terkait dugaan keterlibatan dirinya atas kasus kematian Brigadir SH. Ia menyebut untuk itu Polda Kalimantan Utara bekerja cermat, terbuka, transparan, dan objektif dalam menangani kasus ini.
“Kami sudah melakukan langkah-langkah tersebut di antaranya ketika akan minta diautopsi sesuai dengan permintaan keluarga korban, kondisi almarhum dari pertama kali ditemukan masih utuh, kemudian dibawa ke Semarang dan keluarga melihat sendiri, kemudian dilaksanakan autopsi di Semarang sesuai permintaan, semua terbuka,” tuturnya.
Kapolda juga menegaskan bahwa dirinya siap diperiksa Mabes Polri demi mengungkap kasus ini.
“Kalau memang diperlukan, saya lebih bisa, kami pasti akan datang untuk mengklarifikasi karena kita semua semangatnya sama, bagaimana membuka perkara ini secara objektif dan transparan sesuai dengan petunjuk bapak Kapolri,” pungkasnya. (ant/bil/ham)