Jumat, 22 November 2024

Kampung Edukasi Sampah Kenalkan Cara Memilah dan Mengolah kepada Siswa Sekolah

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Siswa sekolah mengunjungi Kampung Edukasi Sampah. Foto: Istimewa

Sampah menjadi masalah pada hamper semua tempat, bahkan menjadi kebiasaan orang dewasa membuang sampah sembarangan dan ini semakin memperparah problem sampah. Secara psikologis, perilaku ini dengan mudah ditiru oleh anak-anak dan generasi muda saat ini.

Hal itulah yang mendasari para milenial yang tergabung dalam Kader muda Lingkungan Kampung Edukasi Sampah di Kabupaten Sidoarjo, kota Surabaya membuat program edukasi kelola sampah pada usia sekolah. Salah satu langkah yang dilakukan oleh para kader muda milenial itu adalah memberikan edukasi kepada anak usia sekolah dengan mengenalkan dan mempraktikkan cara pemilahan dan pengolahan sampah.

Reris Pratama Putra Koordinator Kader Muda Lingkungan mengatakan bahwa sadar akan lingkungan bukan lagi sebuah pilihan, namun menjadi keharusan. “Tidak hanya orang dewasa, anak-anak usia sekolah perlu dikenalkan sedari kecil. Karena merekalah yang akan meneruskan perhatian dan kecintaan pada lingkungan agar tidak semakin “memperberat” problem lingkungan,” ujar Reris melalui keterangan pers, Minggu (25/6/2023).

“Materinya dibuat sederhana dan fun untuk melatih memori. Merubah paradigma sebelumnya kalau sampah itu kotor, bau dan menjijikkan menjadi sampah bisa menjadi berkah dan bermanfaat,” lanjut Reris.

Reris kembali menjelaskan bahwa para siswa diajak praktek pemilahan serta pengolahan sampah, sehingga mendapat pengetahuan praktis cara mengelola sampah, sehingga sampah menjadi lebih bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya.

“Pembelajaran dimulai dari pemilahan sampah menjadi tiga jenis, yaitu organik, anorganik serta barang berbahaya dan beracun (B3), selanjutnya mengubah sampah menjadi kompos dengan metode komposter hingga biopori,” rincinya.

Selain itu juga pemanfaatan sampah organik dan anorganik menggunakan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai upaya untuk mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang.

Sementara itu Edi Priyanto, pegiat lingkungan Kampung Edukasi Sampah mengapresiasi program yang digagas para generasi muda di Kampung Edukasi Sampah tersebut. “Program edukasi kelola sampah pada usia sekolah yang mengambil lokasi di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo menyasar kepada anak usia dini seperti siswa dari Play Group hingga SMA patut diacungi jempol,” terang Edi.

“Para generasi muda mulai sadar akan pentingnya pendidikan lingkungan pada anak usia sekolah tentunya akan mampu menumbuhkan kesadaran sejak dini dalam pengelolaan lingkungan, khususnya dalam memilah dan mengolah sampah,” kata Edi.

Edi menambahkan bahwa kesadaran terhadap lingkungan perlu dimulai dari usia dini agar sanggup membentuk karakternya. “Sementara memberi pendidikan sejak dini dapat dimulai dari hal yang paling sederhana”, jelasnya.

“Edukasi pilah dan olah sampah pada anak usia dini akan menjadi sebuah solusi dalam memecahkan permasalahan sampah dalam rangka turut berpartisipasi pelestarian lingkungan, sehingga pada akhirnya akan berdampak baik buat bumi,” pungkas Edi.(iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs