Jumat, 22 November 2024

KAI Daop 7 Sediakan Layanan Pengenalan Wajah di Stasiun Madiun

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Pelanggan KAI mengggunakan layanan face recognition boarding gate atau pengenalan wajah saat boarding di Stasiun Madiun, Selasa (26/12/2023). Foto: Antara Pelanggan KAI mengggunakan layanan face recognition boarding gate atau pengenalan wajah saat boarding di Stasiun Madiun, Selasa (26/12/2023). Foto: Humas Daop 7 Madiun

PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun menyediakan layanan “Face Recogniton Boarding Gate” atau pengenalan wajah di pintu “boarding” Stasiun Madiun. Hal itu bertujuan memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik bagi pelanggan setia pengguna kereta api.

Kuswardojo Manager Humas Daop 7 Madiun mengatakan pemasangan face recognition boarding gate pertama kali dilakukan di Stasiun Bandung pada 28 September 2022 lalu.

Kini Recognition Boarding Gate sudah tersedia di 11 stasiun yakni, Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang Bank Jateng, Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, dan Malang.

“Hadirnya Face Recognition Boarding Gate bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan kenyamanan pelanggan kereta api jarak jauh tanpa perlu repot-repot menunjukkan berbagai dokumen seperti tanda pengenal, tiket fisik maupun e-boarding pass,” ujarnya pada Selasa (26/12/2023) dilansir Antara.

Menurutnya, Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera, yang berfungsi untuk mengidentifikasi, memverifikasi, dan validasi identitas seseorang melalui wajah, yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki oleh pelanggan.

Sehingga Penumpang tidak perlu merasa khawatir terhadap keamanan data pada face recognition yang dipergunakan.

“PT KAI sudah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar Internasional ISO 27001:2020 tentang standarisasi Manajemen Keamanan Informasi. Selain itu kami secara rutin terus meningkatkan keamanan data yang dikelola dengan baik oleh perusahaan,” bebernya.

Dalam sistem face recognition boarding gate ini, data nama, NIK, serta foto pelanggan akan disimpan pada infrastuktur KAI dan hanya dipergunakan dalam proses boarding di stasiun.

Proses registrasi tersebut dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI. Selain itu, registrasi juga dapat dilakukan pada mesin “Check In Counter” (CIC) ataupun petugas khusus yang terdapat di stasiun Madiun.

Kuswardojo juga menambahkan, proses registrasi dapat dilakukan dengan hanya membawa e-KTP. Selain itu nantinya akan ada proses scan sidik jari melalui perangkat “reader”, serta mengambil potret wajah. Proses ini registrasi tidak dapat diwakilkan.

“Bagi pelanggan yang tidak bisa melakukan registrasi karena tidak memiliki e-KTP seperti pada anak-anak atau e-KTP nya dalam keadaan rusak tidak perlu khawatir, karena proses registrasi juga dapat dilakukan melalui bantuan petugas yang sudah disiapkan,” kata dia.

Lebih lanjut, bagi yang sudah melakukan registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass. Pelanggan dapat langsung menuju ke Face Recognition Boarding Gate jika waktu untuk boarding sudah dapat dilakukan.

“Penerapan face recognition boarding gate diharapkan dapat semakin mempermudah pelanggan dalam melakukan perjalanan menggunakan angkutan kereta api, khususnya pada masa Posko Natal 2023 dan Tahun Baru 2024,” katanya. (ant/feb/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs