Jumat, 22 November 2024

Jual Takjil Pakai Kresek di Surabaya Bakal Kena Sanksi Administrasi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Agus Hebi Djuniantoro Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Sabtu (18/3/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pedagang takjil di Surabaya yang masih menggunakan kantong plastik sekali pakai saat bulan Ramadan bakal kena sanksi administrasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Sanksi administrasi itu menyusul Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan Pemkot Surabaya per 15 Maret 2023, tentang Imbauan Bulan Ramadan Tanpa Sampah.

Agus Hebi Djuniantoro Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengatakan, penerapan sanksi administrasi itu dinilai paling sesuai. Sembari mengedukasi masyarakat agar membiasakan mengurangi sampah, tapi juga tidak menghentikan perekonomian.

“Pasti (ada sanksi). Masih administrasi, karena kita gak mau ganggu perekonomian Surabaya. Kalau sanksi memberatkan yang jual yang gak punya wadah dan lain-lain,” kata Hebi, Sabtu (18/3/2023).

Sanksi akan dikenakan bagi pedagang yang menjual makanan dengan menyertakan kantong plastik sekali pakai. Sedangkan, untuk wadah makanan yang menggunakan bahan plastik belum dilarang.

“Sementara tas kresek dulu aja (yang dilarang). Kalau wadah es, sedotan itu, masih bisa cuma ke depan gak boleh. Pas bagi takjil itu lho. Juga, mohon ibu-ibu secukupnya kalau masak dan harus sampai habis (biar tidak membuang). Kalau bisa pakai wadah yang bisa dipakai berulang-ulang,” tambahnya.

Kebijakan itu, diharapkan Hebi bisa dipatuhi para pelaku usaha. Lurah-camat diminta turut mensosialisasikan secara masif ke warganya.

SE Ramadan tanpa sampah itu dikeluarkan, sambungnya, karena jumlah timbunan sampah setiap momen ramadan-lebaran selalu mengalami tren peningkatan. Kenaikan itu mencapai 100-200 ton setiap hari.

“Terus terang pas Ramadan sampah naik 100-200 ton. Setiap hari normalnya 1500-1600 ton, pas puasaan pasti melebihi apalagi pas mau hari raya Idul Fitri kenapa bisa sampai 400-500 ton biasanya karena tukang sampah mau pulang kampung jadi dibersihin sampai bersih jadi banyak hasilnya,” bebernya.

Ia juga mengimbau warga tak membuat masakan berlebih yang berujung dibuang ke sampah. “Pada saat Ramadan harusnya kan puasa tapi mungkin karena ibu-ibu ingin spesial sehingga masak over dan menimbulkan sampah luar biasa,” tandasnya.

Sementara Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengimbau masyarakat untuk sedia kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali ketika akan belanja makanan.

“Kami sarankan tidak pakai plastik, jadi mereka ada tas. Pembeli bawa tas yang bisa dipakai berkali-kali, ayo belajar,” tegasnya. (lta/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs