Minggu, 24 November 2024

Jokowi Tekankan Toleransi Keberagaman Saat Buka Perayaaan Natal Nasional di Surabaya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Joko Widodo Presiden waktu memberikan sambutan dalam perayaan Natal Nasional di Surabaya, Rabu (27/12/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Joko Widodo (Jokowi) Presiden Republik Indonesia (RI) menekankan soal toleransi terhadap keberagaman, waktu membuka perayaan Natal Nasional di Surabaya, Rabu (27/12/2023).

Di separuh pidatonya, Jokowi berkali-kali menekankan sikap toleransi harus dimiliki semua warga Indonesia.

“Pertama-tama, kepada umat Kristiani di seluruh pelosok Indonesia dan yang tinggal di luar negeri, saya ucapkan selamat Natal semoga kehangatan Natal memenuhi hati kita dengan damai. Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, kita bisa menikmati suasana Natal ini penuh kedamaian dan kasih sayang,” kata Jokowi, Rabu (27/12/2023).

Ia menyebut, Indonesia harus jadi contoh dunia, bahwa keberagaman tidak bisa dihindari. “Perbedaan agama, pandangan, semakin wajar dalam kehidupan modern sekarang ini,” imbuhnya.

Menurutnya hanya ada satu sikap yang harus selalu dipegang teguh seluruh warga, yaitu sikap rukun satu sama lain.

“Tapi, pilihan untuk rukun dan penuh kasih sayang adalah pilihan terbaik yang diajarkan Tuhan kepada kita, yang harus kita perjuangkan dan tumbuhsyukurkan dalam kehidupan masyarakat berbangsa bernegara,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Kepala Negara, situasi dunia yang semakin berat dengan adanya krisis pangan, ekonomi, bahkan perselisihan dan peperangan antar negara.

“Perselisihan apalagi peperangan pasti akan membawa kemunduruan peradaban,” katanya.

Hanya persatuan yang menurutnya akan membawa Indonesia menjadi maju. “Sebaliknya, persatuan memungkinkan kita mencapai kemajuan-kemajuan. Setuju?,” tanyanya.

“Setuju,” sorak belasan ribu jemaat di Gereja Bethany di Jalan Nginden Surabaya.

Ia mengingatkan ada kekayaan Indonesia dengan 714 suku dan 1.300 bahasa daerah yang harus terus dijaga.

“Kita Bangsa Indonesia, sungguh beruntung mampu menjaga toleransi persatuan di tengah kebhinekaan. Kita bersyukur memiliki pancasila. Saya ingatkan negara kita besar 714 suku, lebih dari 1.300 bahasa daerah. Betapa kita sangat beragam. Hampir 85 persen saya kunjungi, kurang 15 persen akan saya selesaikan 2024,” tandasnya. (ita/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs