Eva Danayanti Program Manager International Media Support (IMS) Indonesia membawakan materi tentang Business Model Canvas untuk media lokal pada rangkaian acara Jatim Media Summit (JMS) 2023 hari kedua, Kamis (25/5/2023).
Dia mengungkapkan bahwa Business Model Canvas dapat mempermudah orang-orang di dalamnya untuk bekerja secara efektif sehingga bisa mencapai tujuan perusahaan.
“Business Model Canvas ini alat untuk mengukur ide dan progres. Saya ingin bikin program siaran langsung secara online misalnya. Harus ada beberapa hal yang kita ukur,” jelas Eva di hadapan peserta dalam acara JMS 2023 di Whiz Luxe Hotel Surabaya, Kamis (25/5/2023).
Menurut Eva, sebelum melakukan siaran langsung, ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
“Mau bikin siaran langsung ini perlu tahu, mau ke mana, siapa audiens, berapa jumlah reach out nya,” imbuhnya.
Eva menambahkan, ada 9 kuadran dalam Business Model Canvas yaitu key partners, key activities, key resources, value prepositions, customer relationships, channels, customer segments, cost structure, dan revenue streams.
“Untuk memastikan dengan baik, biasanya mulai dari customer segments, ini yang bener-bener temen temen harus tahu dulu, kenali audiens, siapa audiens teman teman,” tuturnya.
Eva juga memberikan beberapa tips untuk media lokal yang ingin menggunakanBusiness Model Canvas. Pertama, fokus pada bisnis model bukan hanya teknologi, produk dan layanan.
“Kedua, jangan langsung jatuh cinta pada model pertama, pikirkan dari elemen tak terduga,” tandas Eva.
Pada hari yang sama, Heru Tjatur dari MNC/CT Watch juga membagikan pengalamannya dalam membentuk usaha bisnis mereka, agar bisa berkembang pesat
“Jadi jangan takut bagi yang start-up. Intinya yang dipikirkan terlebih dahulu bagaimana membentuk usaha mereka, teknologi seperti apa yang dipakai, dan bisnisnya model apa,” ujar Tjatur, Kamis (25/5/2023).
Selain itu, Tjatur memberikan semangat pada para peserta, yang mayoritas adalah pekerja dan pemilik media di Jawa Timur, agar dapat bisa mendapatkan pemasukan untuk medianya.
“Digital media enggak harus terkenal dulu baru menghasilkan. Pada saat kita membangun digital media, di tahun yang sama kita bisa menjalankan digital media,” jelasnya.(iss)