Donald Trump mantan Presiden Amerika Serikat (AS) menjelaskan bahwa dia akan membawa Joe Biden Presiden AS ke penjara jika dia terpilih kembali untuk menjadi presiden di 2024.
Hal tersebut diungkapkan Trump setelah dia menjalani persidangan di Miami, Florida, Selasa.
“Saya akan menunjuk seorang jaksa khusus untuk mengejar presiden paling korup dalam sejarah Amerika Serikat, Joe Biden, dan seluruh keluarga kriminal Biden,” imbuh Trump dilansir Antara, Rabu (14/6/2023).
Trump juga menyebutkan sejumlah individu –yang tidak disebutkan namanya– yang menurutnya bertanggung jawab karena mengganggu pemilu dan perbatasan negara.
“Ketika saya kembali terpilih, dan kami akan terpilih kembali – kami tidak punya pilihan; kami (terancam) tidak akan memiliki negara lagi – saya akan benar-benar melenyapkan ‘deep state‘,” ungkapnya.
Deep state adalah istilah untuk sekelompok orang berkepentingan yang membayangi pemerintah. Biasanya kelompok ini adalah kelompok industri atau anggota lembaga pemerintah, yang diyakini terlibat dalam manipulasi rahasia dan pengendalian kebijakan pemerintah.
Dia juga menyebut dakwaan terhadapnya sebagai “pelecehan paling jahat dan keji dalam sejarah negara kita (AS)”.
Adapun pengakuan Trump pada Selasa (13/6/2023) bahwa dia tidak bersalah atas 37 dakwaan yang diajukan oleh jaksa federal terkait dengan tuduhan penyimpanan dokumen rahasia pemerintah seusai dia menjadi mantan Presiden AS.
Selain itu, kecaman terhadap Partai Demokrat juga dilontarkan oleh Trump. Menurutnya, dakwaan terhadapnya bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari skema suap yang diduga melibatkan keluarga Biden.
“Mereka ingin mengalihkan perhatian dari spionase yang sebenarnya dan kejahatan yang sebenarnya … Mari kita keluar dan mendakwa Presiden Trump agar mereka tidak berbicara tentang suap 5 juta dolar AS,” tuturnya.
Trump menekankan bahwa kasus yang menimpanya bermotif politik. Tuduhan itu dibantah oleh Jack Smith penasihat khusus penyelidikan Trump, yang ditunjuk oleh Merrick Garland Jaksa Agung AS pada November untuk secara independen menyelidiki secara federal terhadap penyimpanan dokumen rahasia Trump setelah jadi presiden. (ant/bnt/ipg)