Jumat, 22 November 2024

Jihad Islam Palestina Bantah Tuduhan Israel Atas Serangan RS di Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ambulans membawa korban di sebuah rumah sakit di Gaza. Foto: Antara/ Anadolu

Gerakan Jihad Islam Palestina membantah pernyataan Israel yang menuduh mereka sebagai pihak bertangggung jawab atas serangan roket salah sasaran yang mengenai Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza, hingga merengut ratusan korban jiwa.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada, Rabu (18/10/2023), Jihad Islam Palestina mengatakan tudingan  Israel itu tidak berdasar.

“Tuduhan Israel adalah upaya serius untuk menghindari tanggung jawab atas kejahatan semacam itu dan menjadikan rumah sakit lain sebagai target,” kata Jihad Islam Palestina seperti dilansir Antara dari kantor berita Anadolu.

Mereka menegaskan bersama dengan kelompok perlawanan lainnya di Gaza, sudah menyatakan komitmen untuk tidak menargetkan tempat ibadah, fasilitas umum, khususnya rumah sakit, pusat militer, atau penyimpanan senjata.

Menurut kelompok itu, Israel pernah melancarkan tuduhan serupa dan berusaha menjauhkan diri dari peristiwa pembunuhan Shireen Abu Akleh jurnalis Al Jazeera, pada Mei 2022.

Sebelumnya, lebih dari 500 korban meninggal akibat serangan udara Israel di RS Al-Ahli Baptist pada, Selasa (17/10/2023), menurut pejabat Palestina di Gaza. Namun, Israel membantah bertanggung jawab atas serangan udara itu.

Konflik di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas meluncurkan “Operasi Badai Al-Aqsa” terhadap Israel. Dalam serangan mendadak secara bersamaan dari segala arah itu, Hamas menembakkan roket dan menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas menyebut serangannya itu sebagai balasan atas penyerbuan Israel ke Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur, dan kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel.

Militer Israel kemudian meluncurkan “Operasi Pedang Besi” di Jalur Gaza dan memblokade penuh wilayah itu, sehingga masyarakat setempat tidak mendapatkan akses listrik dan air, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.

Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dilakukan, untuk meringankan penderitaan. Sedikitnya 3.300 warga Palestina meninggal dalam serangan Israel di Gaza, sementara Israel mencatat kematian lebih dari 1.400 warganya. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs