Jumat, 22 November 2024

Jemaah Haji Indonesia Tempati 70 Maktab di Arafah

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Petugas PPIH meninjau salah satu tenda yang akan ditempati jemaah haji Indonesia saat melakukan wukuf di Arafah. Foto: Kemenag

Jemaah haji Indonesia akan menempati 70 maktab ketika berada di Arafah. Ke-70 maktab itu dipersiapkan untuk jemaah yang akan melaksanakan wukuf yang merupakan puncak ibadah haji.

Wukuf di Arafah dilakukan mulai tergelincir matahari pada 9 Zulhijah hingga terbit fajar pada 10 Zulhijah.

Harun Al Rasyid Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan kedatangan jamaah ke Arafah sesuai jadwal.

“Jemaah haji akan bergerak pada 8 Zulhijah, mulai pukul 07.00 hingga pukul 22.00,” ujarnya dilansir laman resmi Kementerian Agama, Sabtu (17/6/2023).

Nantinya, setiap maktab berjumlah sekitar 3.000 jemaah. Setiap maktab disiapkan 40 toilet dan sekitar 10 kran untuk berwudhu.

Menurut Harun, pada 9 Zulhijah itulah pelaksanaan wukuf di Arafah. Dimulai Salat Zuhur berjamaah. Kemudian khutbah wukuf, doa, dan dzikir. Setelah itu jemaah dipersilakan untuk melaksanakan ibadah secara pribadi.

Selama di Arafah, jemaah haji diimbau untuk berdiam diri di tenda. Serta memperbanyak amalan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, zikir, dan lainnya.

“Pada tanggal 9 Zulhijah, jemaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah mulai pukul 19.00,” ujarnya.

Dari Muzdalifah, jemaah haji kembali bergerak menuju Mina pada malam 10 Zulhijah. Sebab pada 10 Zulhijah, jemaah harus melaksanakan wajib haji, yakni jumratul Aqobah. Setelah itu kembali ke pemondokan atau tenda di Mina.

Selanjutnya, pada 11 Zulhijah jemaah haji melaksanakan jumratul Ula, Wustha, Aqobah. Hal yang sama juga dilakukan pada 12 Zulhijah. (saf/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs