Sebanyak 7.795 orang yang tergabung dalam 20 kloter mengawali keberangkatan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Makkah ke Madinah, Senin (10/7/2023).
Akhmad Fauzin Juru Bicara PPIH Pusat menjelaskan, pergerakan jemaah dari Makkah ke Madinah menggunakan bus. Jemaah menempuh perjalanan selama enam jam.
“Mereka akan berada di Madinah delapan sampai sembilan hari untuk menjalankan ibadah Arbain, yaitu salat berjamaah 40 waktu secara berturut-turut di Masjid Nabawi,” terangnya dilansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag).
Selama di Madinah, Fauzin mengimbau jemaah haji Indonesia untuk mengindahkan ketentuan larangan merokok. Terutama di kawasan Masjid Nabawi dan wilayah markaziyah yang jadi kawasan pemondokan jemaah.
Pelanggaran atas larangan merokok di kawasan pemondokan dan Masjid Nabawi akan didenda 200 riyal, sekitar Rp811 ribu, oleh otoritas berwenang
Selama di Madinah, PPIH memberikan layanan konsumsi tiga kali setiap harinya, yaitu makan pagi, makan siang dan makan malam. Menu yang disajikan tetap bercitarasa Nusantara.
“Bagi jemaah haji lansia, PPIH juga menyiapkan bubur ayam, ada juga biskuit lunak. Sehingga asupan makanan kepada lansia ini tetap terjaga. Selain itu, disiapkan kursi roda bagi lansia untuk kemudahan mereka ke Masjid Nabawi,” terangnya.
Sementara itu, hingga Minggu (9/7/2023) pukul 24.00 WIB, sebanyak 36.296 jemaah haji yang tergabung dalam 95 kelompok terbang (kloter) dari gelombang I sudah mendarat di Indonesia. (saf/iss)