Sabtu, 23 November 2024

Jemaah Haji Diperiksa Dokter Hingga Epidemiolog Setiba di Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ratusan jemaah haji kloter pertama tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya pukul 17.20 WIB, Selasa (4/7/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta akan memeriksa kondisi kesehatan jemaah haji yang baru tiba di Indonesia. Baik oleh dokter, sanitarian, maupun epidemiolog.

Naning Nugrahini Kepala KKP Kelas 1 Soetta mengatakan, langkah pemeriksaan tersebut dilakukan agar jemaah haji dapat pulang ke tempat asalnya dengan kondisi sehat. PP

“Tapi sebelum itu, tim juga sudah mendapatkan data terkait jemaah yang sehat dan yang sakit dari TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia),” ujar Naning dilansir Antara pada Kamis (6/7/2023).

Jemaah haji Indonesia mulai berangsur tiba di Indonesia sejak Selasa (4/7/2023). Kepulangan jemaah haji ke Indonesia akan berlangsung hingga 2 Agustus 2023.

Naning menjelaskan peran dokter, sanitarian, dan epidemiolog dalam fase pemulangan ini. Pertama, dokter akan memeriksa kondisi jemaah dan mengecek obat dan P3K yang digunakan selama di pesawat. Jika peserta haji sakit, akan langsung diantar ke klinik KKP di Bandara Soekarno Hatta.

Kedua, sanitarian akan melakukan pengecekan sanitasi di dalam pesawat, mengukur kuman dengan menggunakan mikroskop lapangan, memeriksa kualitas air, dan mengambil sampel makanan serta minuman di dalam pesawat.

Ketiga, epidemiolog bertugas melihat ada atau tidaknya penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah di antara peserta haji, dengan cara melihat rekap kesehatan haji tersebut.

“Di Bandara Soekarno Hatta sudah disiapkan juga tiga ruangan yaitu ruangan pemeriksaan, ruangan observasi, dan ruangan karantina. Sedangkan di asrama haji sudah disiapkan klinik yang dilengkapi tempat tidur, dan satu lantai Gedung Arafah untuk ruang observasi serta ruang karantina,” ujarnya.

Menurutnya, pelayanan kesehatan lengkap ini disiapkan karena banyak peserta haji yang mengalami masalah kesehatan saat melakukan ibadah haji, apalagi sekitar 80 persennya adalah berisiko tinggi.

“Secara sekilas mayoritas jamaah itu sakit tenggorokan, batuk, pilek, demam dan lain sebagainya, lalu kami sarankan dan kami antar ke klinik KKP yang ada di Bandara Soetta,” pungkasnya. (ant/dvn/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs