Jumat, 22 November 2024

Jelang Puncak Haji, Jemaah Tak Dianjurkan Melakukan Ibadah Tarwiyah

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Tenda untuk jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Foto: Bintang Suara Surabaya

Jemaah haji Indonesia diwanti-wanti untuk menjaga kesehatan fisik menjelang puncak ibadah haji. Mereka juga dimbau untuk tidak memaksakan ibadah tarwiyah pada 8 Zulhijah.

Yendra Al Hamidy Kepala Seksi Bimbad Daerah Kerja (Daker) Madinah menjelaskan, ibadah tarwiyah secara fikih memang ada. Rasulullah juga pernah melaksanakan tarwiyah pada 8 Zulhijah.

“Namun, karena jemaah yang luar biasa, tingkat umur yang luar biasa, dan tahun ini jumlah lansia yang juga luar biasa, artinya jangankan dengan jumlah tersebut. Yang normal saja tidak memungkinkan pemerintah memfasilitasinya,” kata Yendra dilansir Antara.

Tarwiyah adalah proses menginapnya jamaah haji di Mina sebelum melaksanakan wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah.

Selama satu malam sebelum tiba puncak ibadah haji itu, jemaah melakukan perenungan akan kebesaran Allah SWT. Berdoa serta berzikir.

Dengan tidak adanya fasilitas pemerintah untuk tarwiyah dan teriknya cuaca di Makkah pada siang sampai sore hari, jamaah diimbau agar tidak memaksakan tarwiyah.

Cuaca yang mencapai 40 derajat celsius itu berisiko mengganggu kesehatan jamaah. Sehingga perlu diantisipasi dengan banyak beristirahat. Serta tidak memaksakan ibadah yang bukan bagian dari rukun haji.

Meskipun demikian, pihaknya meyakini tetap akan ada jemaah haji Indonesia yang menjalankan ibadah tarwiyah. Pemerintah dalam hal ini tidak akan melarangnya.

“Jemaah yang tarwiyah, silakan. Intinya yang sunah silakan dijalankan. Tetapi jangan sampai terjadi yang tidak diinginkan. Karena besoknya akan wukuf di Arafah,” katanya. (ant/saf/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs