Provinsi Jawa Timur meraih penganugerahan Pemda Transformatif Digital dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Penghargaan itu diberikan oleh Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek RI kepada Wahid Wahyudi Plt. Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.
Anugerah ini diberikan karena keberhasilan Pemprov Jatim dalam meningkatkan literasi numerasi atau kecakapan menggunakan berbagai angka dan simbol. Melalui pemanfaatan platform Merdeka Mengajar dan akun belajar.id dalam menyelenggarakan pendidikan.
Penggunaan berbagai platform itu berdampak pada pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan di tingkat provinsi.
Tak hanya itu, penghargaan ini tak lepas dari inovasi yang digagas Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dalam mengatasi persoalan learning loss selama pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu.
Salah satu solusi agar seluruh wilayah tetap terjamah pendidikan dan pembelajaran tetap berjalan dengan baik, saat itu digagas alat Anjungan Belajar Mandiri (ABM). Alat ini diberikan kepada daerah yang berada di wilayah pegunungan, pedalaman dan kepulauan yang tidak terjangkau oleh internet.
Inovasi ini merupakan salah satu dari program digitalisasi pendidikan yang merupakan program prioritas Pemprov Jatim sejak tahun 2020 saat pandemi Covid-19.
“Adanya alat ini (ABM) agar tidak ada daerah yang tidak bisa menikmati digital. Keluarnya kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), membuat Jatim mencetuskan program prioritas ABM dan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang semua wilayahnya menikmati teknologi digital,” kata Khofifah dalam keterangannya, Kamis (1/6/2023).
Selain itu, alasan Jatim meraih penghargaan ini karena keberhasilan menerapkan program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di SMA/SMK dan SLB. Dengan jumlah 4.157 lembaga di akhir tahun 2022 atau 76 persen, jumlah tersebut menjadi yang terbanyak di antara provinsi lain.
Kemudian, pada awal Mei 2023 capaian IKM mendekati 99 persen yang sudah diterapkan di lembaga sekolah di Jatim. Dari total lembaga SMA/SMK dan SLB, hanya 48 lembaga yang belum melaksanakan IKM karena ada permasalahan akun.
Sementara itu Wahid Wahyudi mengatakan berbagai upaya dalam transformasi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim khususnya SMK telah dilakukan. Dampak peningkatan kualitas itu terlihat dari menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) siswa SMK.
Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada bulan Agustus 2020 sebesar 11,89 persen, kemudian di tahun 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54 persen dan per Agustus 2022 TPT menurun diangka 6,70 persen.
“Bahkan menurut hasil tracer study Kemendikbudristek TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen,” ujar Wahid.
Sebagai informasi, penghargaan yang diberikan Kemendikbudristek kepada para kepala daerah ini untuk Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei yang juga ditetapkan sebagai bulan Merdeka Belajar. Momentum lekat dengan Ki Hadjar Dewantara, yang mempunyai peran penting bagi dunia pendidikan Indonesia.
Kemendikbudristek RI memberikan penghargaan kepada kepala daerah atas capaian Transformasi Anggaran dan Regulasi, Anugerah Pemda Transformasi Pembelajaran, Anugerah Pemda SDM Pendidikan, Anugerah Pemda Program Indonesia Pintar, Anugerah Pemda Transformasi Digital, Anugerah Pemda Transformasi Pendidikan Ramah Anak dan terakhir Anugerah Pemda Transformasi Pendidikan Vokasi.(wld/faz)