Dinamika atmosfer dan kondisi iklim yang masih berada pada masa peralihan atau pancaroba berpotensi meningkatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur dalam beberapa hari ke depan.
Karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang masih berpotensi terjadi sampai hari H lebaran tahun ini.
Taufiq Hermawan Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo pada Senin (17/2023) mengatakan bahwa aktifnya gelombang ekuatorial Rossby yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Timur diprakirakan masih akan terjadi hingga tanggal 21 April 2023.
Selain itu, aktifnya gelombang Kelvin yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Jawa Timur diprakirakan akan terjadi pada tanggal 17 – 18 April 2023. Kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Timur juga masih cukup hangat dengan anomali antara +1.0 s/d +1.0 derajat Celcius, mengakibatkan suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.
“Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es,” kata Taufiq melalui keterangan tertulis.
Beberapa wilayah yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada saat lebaran yaitu Kab. Bangkalan, Kab. Banyuwangi, Kota Batu, Kab. Bojonegoro, Kab. Bondowoso, Kab. Gresik, Kab. Jember, Kota Kediri, Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kota Madiun, Kab. Madiun, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kab. Nganjuk, Kab. Pamekasan, Kota Pasuruan, Kab. Sampang, Kab. Sidoarjo, Kab. Situbondo, Kab. Sumenep, Kota Surabaya, Kab. Mojokerto, Kab. Pasuruan, Kab. Blitar, Kab. Jombang, Kab. Kediri, Kab. Lamongan, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Ponorogo, Kab. Tuban, Kota Probolinggo, Kab. Pacitan, Kab. Probolinggo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung.(iss/ipg)