Jumat, 22 November 2024

Jatim Berpeluang Kembangkan Kecerdasan Buatan di Bidang Kesehatan dan Industri

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersama Abdulla Salem Aldhaheri Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (27/7/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) menerima kunjungan Abdulla Salem Aldhaheri Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, siang tadi.

Dalam pertemuan itu, Pemprov Jatim berpeluang mengembangkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bersama UEA di bidang kesehatan, industri maupun sektor lain di Jatim.

Khofifah pada kesempatan itu juga menyodorkan proposal kerjasama untuk investasi di Jatim, dan proposal beasiswa mahasiswa Jatim untuk belajar ke UEA di bidang AI.

“Terkait Investasi saya menyampaikan Investment Project Ready to Offer (IPRO). Ada beberapa item yang sudah ada detail program dan kemungkinan investasinya kita butuhkan,” kata Khofifah usai pertemuan, Kamis (27/7/2023).

Nantinya, follow up kerjasama investasi itu akan dilakukan Pemprov Jatim pada September 2023 mendatang, lewat bisnis forum yang digelar Pemerintah UEA di Jakarta. Dalam forum itu, pihak pemprov akan mempresentasikan sejumlah proposal kerjasama dan investasi.

“Beliau meminta supaya ada short list dari proposal yang kita ingin ajukan untuk kerjasama dan kemungkinan untuk bisa bertemu dengan calon-calon investor terkait dengan program-program strategis yang sudah kita siapkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan investasi terkait AI menjadi hal penting yang dia bahas bersama Abdulla Salem Aldhaheri Dubes.

Menurutnya pengembangan kecerdasan buatan ini berpotensi membantu pertumbuhan Jatim. Salah satunya, melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang berkaitan dengan digital dan IT.

“Kami akan segera juga menyampaikan proposal kerjasama artificial inteligence, seperti yang kita ketahui bahwa Kepres untuk KEK di bidang digital itu yang sudah turun adalah KEK Singasari,” jelasnya.

Kemudian tentang pertukaran pelajar dan beasiswa yang berkaitan dengan kecerdasan buatan. Pemerintah UEA siap menampung, sebab mereka memliki universitas yang khusus mengembangkan AI, yaitu Mohammed Bin Zayed (MBA) University.

“Jadi kami berharap kita akan bisa mendapatkan kesempatan untuk mengirim siswa mendapatkan beasiswa kesana,” ungkapnya.

Sementara itu Abdulla Salem Aldhaheri Dubes UEA dan ASEAN bilang Jatim punya kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu pemerintah UEA tertarik menjalin kerjasama dengan Jatim. Termasuk kerjasama di bidang pendidikan melalui beasiswa dan pertukaran pelajar terkait kecerdasan buatan.

“Kita tahu bahwa Jatim memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan pemerintah UEA tertarik untuk bisa bekerjasama dan mengembangkan hal tersebut,” tandasnya. (wld/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs