Merrick Garland Jaksa Agung Amerika Serikat pada Kamis (12/1/2023) mengumumkan penunjukan seorang jaksa khusus untuk menyelidiki cara Joe Biden Presiden AS menangani dokumen sensitif pemerintah.
Pengumuman itu dilakukan beberapa jam setelah seorang pengacara Gedung Putih, mengungkapkan bahwa tim hukum Biden telah menemukan sebundel dokumen rahasia di rumah sang presiden di Delaware.
Sebelumnya pada Senin (9/1/2023), Gedung Putih mengungkapkan temuan dokumen rahasia di kantor sebuah lembaga kajian di Washington.
Gedung Putih mengatakan dokumen-dokumen itu berasal dari masa jabatan Biden sebagai wakil presiden.
Garland mengatakan Robert Hur, mantan jaksa di Maryland, akan bertugas sebagai jaksa khusus untuk kasus tersebut.
Penunjukan jaksa khusus (special counsel) kadang-kadang dilakukan untuk menyelidiki kasus-kasus yang sensitif secara politis.
Jaksa semacam itu mengemban tanggung jawab tanpa intervensi dari pimpinan Departemen Kehakiman, termasuk Garland –yang ditunjuk sebagai Jaksa Agung AS oleh Biden.
Jaksa khusus terkadang juga menyelidiki kasus-kasus kriminal.
Biden (80 tahun) diperkirakan akan mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden dalam beberapa bulan ke depan. Temuan dokumen rahasia itu menimbulkan kekhawatiran pada dirinya.
“Seperti yang saya sampaikan awal pekan ini, orang-orang tahu bahwa saya menganggap serius dokumen rahasia, materi rahasia. Saya juga mengatakan kami sedang bekerja sama sepenuhnya dengan Departemen Kehakiman,” kata Biden di hari yang sama dengan pengumuman Garland, seperti dilansir dari Antara.
Biden mengatakan tim hukumnya menemukan sejumlah kecil dokumen bertanda rahasia di ruang penyimpanan dan lemari arsip di perpustakaan pribadinya di Wilmington.
Perpustakaan itu bersebelahan dengan garasinya yang terkunci, kata Biden.
Sebelumnya, Richard Sauber, penasihat hukum Presiden Biden, mengatakan dalam pernyataan pada Senin (16/1/2023) bahwa materi rahasia ditemukan dalam laci terkunci oleh para pengacara pribadi Biden pada 2 November.
Saat itu, mereka sedang mengemasi arsip di kantor Penn Biden Center for Diplomacy and Global Engagement, sebuah lembaga kajian pada Universitas Pennsylvania.
Beberapa pejabat mengatakan para pengacara Biden menemukan kurang dari selusin dokumen rahasia di dalam kantor itu.
Mereka kemudian mengontak Arsip Nasional AS, badan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dokumen pemerintah, untuk menyerahkan temuan.
Biden mengatakan dirinya “terkejut saat mengetahui ada dokumen pemerintah yang dibawa ke kantor itu” dan mengaku tidak mengetahui isinya.(ant/dfn/ipg)