Jumat, 22 November 2024

JAAN: Hindari Interaksi Langsung dengan Monyet, Risiko Rabies dan TBC Mengincar

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Lokasi monyet menyerang dua anak di Jagir Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Senin malam (19/6/2023). Foto: Command Center

Rifqie Ajir Koordinator Pengawasan Satwa Liar Jakarta Animal Aid Network (JAAN) menyarankan masyarakat untuk tidak berinteraksi secara langsung dengan monyet yang notabene termasuk kategori satwa liar.

“Biasanya kami kalau berhadapan langsung tidak pernah benar-benar handling dengan tangan kosong, tapi pakai bius. Karena kecepatan dan kekuatan mereka melebihi manusia, tidak tahu kapan mencakar atau menggigit,” kata Rifqie kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (20/6/2023).

Alasan lain yang penting dipertimbangkan adalah monyet hewan penular virus rabies (Rabies lyssavirus) dan Tuberkulosis atau TBC (Mycobacterium tuberculosis) ke manusia karena sama-sama primata. “Kita tidak tahu dia pernah vaksin atau belum,” ujarnya.

Oleh karena itu, Rifqie dan komunitasnya, JAAN, selalu mengingatkan agar anak-anak jangan menonton topeng monyet. Penelusuran JAAN sejak tahun 2014, menemukan baik di Jakarta maupun Surabaya ada monyet dari topeng monyet yang positif virus TBC.

“Kami temukan belasan pelaku topeng monyet di perkampungan sepanjang bantaran rel kereta api, dekat rumah air Jagir Wonokromo. Awalnya kampung pemulung. Masih ada sampai saat ini. Mereka keliling Jawa Timur naik bus, tiap minggu (tampil) di taman kota,” kata Rifqie.

Keberlangsungan pelaku topeng monyet di Jawa Timur ini didukung pelaku dari Jawa Barat. Mereka membuat peralatan dan melatih monyet untuk dijual atau disewakan.

“Karena di Jawa Barat sudah dilarang, mereka main di Jawa Timur. Malam hari dan di dalam kampung yang tidak terjangkau petugas,” tutur Rifqie.

Kalau sedang tidak “main”, beberapa pelaku topeng monyet akan mengikat monyetnya di tiang bantaran kereta api, tidak dibawa pulang.

Keberadaan “kampung topeng monyet” di Jagir Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur ini bisa jadi hanya selemparan gundu dari lokasi terjadinya kasus monyet menyerang dua anak.

Dua anak masing-masing berusia 7 dan 4 tahun diserang seekor monyet di Traffic Light Jagir Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Senin malam (19/6/2023). Kedua korban berkendara sepeda motor bersama ibu, nenek, dan adiknya yang masih berusia enam bulan.

“Biasanya monyet menyerang perempuan, anak-anak, dan orang usia lanjut. Tidak menyerang laki-laki dewasa,” ujarnya.

Rifqie menduga monyet yang menyerang dua anak di Jagir sudah berusia dewasa. Sebab hanya monyet dewasa yang punya naluri untuk menyerang.

“Mereka punya rasa dendam karena rasa sakit yang didapat selama pemeliharaan atau pelatihan topeng monyet. Sampai kapan pun traumanya satwa liar itu tidak bisa hilang, tidak bisa disembuhkan,” kata dia.(iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs