Jumat, 22 November 2024

ITS Sosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2023 Kepada Guru BK SMA se-Jatim

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Sosialisasi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang dilakukan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Auditorium Gedung Research Center (RC) ITS, Rabu (5/4/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) gelombang I akan dilaksanakan mulai 8 April mendatang, seiring terselenggaranya Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Dengan jadwal itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mulai penyiapan penerimaan calon mahasiswa baru jalur SNBT, baik untuk program sarjana, sarjana terapan (vokasi), hingga kelas internasional.

Ismaini Zain Koordinator Humas dan Promosi SNPMB menyampaikan, SNBT yang sebelumnya bernama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) kini mengalami beberapa transisi.

“Perbedaan utama terletak pada materi tes seleksi SNBT, meski menggunakan metode seleksi yang sama seperti sebelumnya yakni berbasis nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK),” ucapnya di hadapan guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMA se-Jatim di Auditorium Gedung Research Center (RC) ITS, Rabu (5/4/2023).

Guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMA se-Jatim yang mengikuti sosialisasi SNBT di Auditorium Gedung Research Center (RC) ITS, Rabu (5/4/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Tes yang berlangsung selama 195 menit itu, kata dia, terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS), penalaran matematik, literasi dalam Bahasa Indonesia, dan literasi dalam Bahasa Inggris.

“Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk Saintek maupun Soshum telah dihapus sehingga siswa berkesempatan untuk bersaing di prodi yang berlawanan, dengan peminatannya selama SMA,” ucapnya.

Ismaini melanjutkan, proses PMB untuk program Sarjana (S1) dan Sarjana Terapan (D4) saat ini berlangsung secara bersamaan, tidak lagi terpisah seperti pada 2022 lalu.

Isma menekankan, calon mahasiswa baru harus menentukan pilihannya dengan bijak, apakah akan bersaing di jenjang sarjana maupun sarjana terapan.

“Baik jenjang S1 maupun D4 memiliki kualitas akademik yang sama menjanjikannya, sehingga siswa tak perlu ragu untuk bersaing di jenjang sarjana terapan,” tutur dosen Departemen Statistika ITS itu.

Dalam kesempatan itu, Eng Siti Machmudah Direktur Pendidikan ITS juga menyampaikan jika perguruan tingginya menyediakan tujuh fakultas dengan total 92 program studi di dalamnya. Terdiri dari 37 jenjang S1 dan 8 prodi jenjang D4.

“Tak hanya itu, tahun ini ITS juga memiliki satu fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) yang membawahi tiga departemen yakni Teknik Biomedik, Teknologi Kedokteran, dan Kedokteran. Namun untuk Kedokteran sendiri hanya dibuka lewat jalur seleksi Mandiri dan Kemitraan di tahun 2023 ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, untuk peserta pelamar beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, menurutnya juga memiliki kesempatan yang sama.

“Kuota pemegang beasiswa KIP Kuliah di ITS sendiri juga cukup banyak jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” pungkas dosen Departemen Teknik Kimia ITS tersebut.

Sementara itu, Muhammad Sigit Darmawan Dekan Fakultas Vokasi meluruskan soal stigma negatif masyarakat mengenai jenjang karier lulusan vokasi, atau D4 jangka panjang.

Ia menyebut kesempatan karier lulusan D4 juga baik, karena pendalaman materi yang lebih spesifik, di mana 60 persen perkuliahannya diisi dengan magang industri dan penyelesaian masalah riil di lapangan.

“Faktor inilah yang menjadikan lulusan Fakultas Vokasi ITS siap bekerja di industri, dengan lebih dari 80 persen lulusannya sudah mendapatkan pekerjaan dengan masa tunggu di bawah enam bulan,” pungkasnya. (ris/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs