Israel meningkatkan serangannya di Jalur Gaza pada Rabu (22/11/2023) malam waktu setempat, menjelang gencatan senjata sementara yang rencananya segera berlaku.
Dilansir Antara dari laporan WAFA, kantor berita otoritas nasional Palestina, tentara Israel menyerang beberapa wilayah di Jalur Gaza. Khususnya di bagian utara.
Akibatnya, sejumlah orang meninggal dalam serangkaian serangan udara Israel terhadap rumah-rumah penduduk di kamp pengungsi Nuseirat.
Sumber-sumber lokal juga mengatakan bahwa artileri Israel membom daerah di sekitar Sekolah Khalifa di Beit Lahia, Gaza utara, yang merupakan rumah bagi lebih dari 8.000 pengungsi. Serangan ini mengakibatkan banyak orang mengalami luka-luka.
Di Kota Gaza, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang wilayah sekitar Sheikh Ridwan dan Shejaiya.
Penembakan artileri juga dilaporkan terjadi di Al-Fukhari di timur Khan Younis di selatan Jalur Gaza, dan serangan udara lainnya menghantam sebuah rumah di Rafah yang menyebabkan sedikitnya tiga orang terluka, kata WAFA.
Serangan-serangan terbaru ini terjadi ketika gencatan senjata diperkirakan akan mulai berlaku berkat mediasi Qatar, Mesir, dan AS dengan Israel dan kelompok perlawanan Hamas.
Di bawah perjanjian gencatan senjata sementara itu, 50 warga Israel yang ditahan Hamas akan dibebaskan dan ditukar dengan pembebasan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Untuk diketahui, Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sebagai respons atas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Jumlah orang yang meninggal dunia dalam serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza meningkat menjadi 14.532 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut kantor media di wilayah kantong yang terkepung tersebut, pada Rabu (22/11/2023).
Sementara itu, korban meninggal di pihak Israel mencapai sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi per Jumat, 10 November 2023. (ant/and/bil/ham)